JAKARTA, GRESNEWS.COM - Walikota Bandung Ridwan Kamil mengaku tetap tenang meski sudah ada pernyataan resmi bahwa PDIP dan Golkar sepakat untuk tidak mendukung dirinya di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Emil--panggilan akrab Ridwan Kamil-- mengatakan, saat ini dia tetap berupaya untuk mendapatkan tiket menuju Jabar satu.

"Pada dasarnya politik itu dinamis. Ketika ada peristiwa atau momentum politik, tafsirnya juga bisa beragam," ujarnya, Senin (7/8).

Pria yang hobi bersepeda ini tetap enjoy jika PDIP dan Golkar tidak mendukungnya. Saat ini yang terpenting baginya adalah terus bekerja dan menunjukan prestasi dengan karya-karyanya.

"Untuk saat ini, semisal membangun koalisi dengan PDIP dan Gokar, atau partai lainnya tidak memungkinkan, menurut saya bukan masalah. Pada prinsipnya bisa maju Alhamdulillah, tidak pun alhamdulillah, yang penting ikhtiar jalan terus," ungkapnya.

Bagi arsitek dan dosen yang baru terjun ke dunia politik sejak mencalonkan diri menjadi Wali Kota Bandung 2013 lalu itu, dirinya sudah berpengalaman soal tidak mendapat dukungan dari partai-partai.

"Saya sudah, sedang dan terus melakukan ikhtiar komunikasi dengan partai-partai. Cocok atau tidaknya adalah persoalan lain dan tidak perlu dipaksakan. Tahun 2013 saya punya pengalaman ditolak semua partai kecuali oleh Gerindra dan PKS," ujar Emil.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memastikan PDIP tak akan mendukung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat. Sebab, Ridwan Kamil sudah memutuskan dan mendeklarasikan sebagai cagub Jabar lebih dulu.

"Pak Ridwan Kamil kami sudah bangun dialog dengan beliau tapi Pak Ridwan Kamil sudah memutuskan sendiri sebagai Cagub," ujar Hasto di Kediaman Idrus Marham, Jalan Kavling DPRD, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (6/8).

Alasan tak mendukung Ridwan, menurut Hasto PDIP membuat keputusan bersama untuk mengusung pasangan calon kepala daerah. Namun ia menghormati keputusan Ridwan dalam mencalonkan sebagai Cagub Jabar.

"Padahal partai berdiri di atas kolektivitas dalam sebuah ideologis partai. Ketika inisiatif individual beliau mencalonkan diri sebagai gubernur tentu saja kita hormati pilihan beliau untuk jadi cagub," tegas Hasto.

Meski begitu, menurut dia, PDIP sudah tak akan memerlukan dialog dengan Ridwan untuk Pilgub Jabar. Hasto mengatakan bahwa Ridwan sudah memutuskan untuk maju sebagai cagub Jabar. "Karena yang bersangkutan sudah mencalonkan diri sebagai Gubernur secara partai berdiri kolektivitas tentu saja dialog buat kami tidak diperlukan lagi," kata Hasto.

Sementara itu, Sekjen Golkar Idrus Marham mengaku sudah berkomunikasi dengan Ridwan Kamil, namun tak menemukan kesepakatan. Sehingga Golkar memutuskan untuk mengusung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai cagub Jabar.

"Jadi memang selama ini kita melakukan komunikasi dari komunikasi yang kita lakukan belum mencapai titik kesepakatan. Dan apabila sebuah komunikasi kita lakukan dan belum mencapai titik kesepakatan maka tentu kita harus memikirkan opsi lain," ujar Idrus. (dtc/mag)

 

BACA JUGA: