JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengklarifikasi pernyataannya terkait keinginan untuk pensiun dini. Dia memastikan pensiun dini itu akan diambil bukan pada saat ini, melainkan di masa antara sekarang dan 2022.

Menurut Tito, pernyataannya itu soal niat pensiun dini telah menimbulkan salah persepsi. Tito mengatakan pertama kali dia melontarkan mengenai isu pensiun dini itu dalam wawancara dengan Pemred Kompas, Budiman Tanuredjo.

"Kemudian, wawancara dengan Pak Budiman tadi dipotong, bahwa saya mengajukan pensiun dini sekarang. Padahal yang saya maksud itu nanti, in between. Di tengah-tengah. Antara sekarang dengan 2022. Kapan waktunya ya diri saya sendiri yang tahu," kata Tito dalam acara halalbihalal dengan Pemimpin Redaksi Media Massa di rumah dinasnya, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (11/7) malam.

Tito menjelaskan alasan di balik niat pensiun dini itu setidaknya ada dua. Pertama, terkait dengan dirinya. Dia ingin mengambil haknya untuk mendapatkan hidup yang tidak selalu dalam tekanan tinggi.

"Indonesia merupakan negara yang sedang belajar demokrasi, persoalan akan sangat banyak sekali. Oleh karena itu, salah satu pekerjaan yang stressful di dunia ini adalah menjadi kepala kepolisian Indonesia," kata Tito.

"Tidak bagus untuk kesehatan saya. Saya punya hak untuk mencari kehidupan yang less stressful. Saya beri kesempatan kepada yang lain, yang lebih baik untuk menjadi Kapolri," tutur mantan Kapolda Metro Jaya dan Kepala BNPT ini.

Sedangkan alasan kedua terkait dengan organisasi Polri. Menurut Tito, jika dia tetap menjabat penuh dalam masa bakti sebagai polisi aktif sampai 2022, hal tersebut tidak bagus bagi organisasi Polri.

"Tidak bagus untuk kesehatan berorganisasi di Polri. Enam tahun saya menjadi Kapolri, orang mungkin akan bosen dan saya jadi tidak memiliki kreativitas lagi," ujar Tito.

Setelah melontarkan pernyataan mengenai pensiun dini, sambung Tito, ada yang bertanya mengenai kans masuk ke dunia politik. Tito memastikan dia tidak akan ke sana. "Saya nggak ada niat ke politik dan tidak akan masuk ke politik. Saya ingin ke dunia pendidikan, jadi pembicara, kemudian jadi peneliti," tutur Tito. (dtc/mag)

BACA JUGA: