Muhammad Nazaruddin mengaku mengenal Adirusman Dault sebagai adik dari eks Menpora Adhyaksa Dault saat bersaksi dalam sidang Choel Mallarangeng di Pengadilan Tipikor, Senin (29/5). Dalam kesaksiannya Nazaruddin juga menyebut ada uang yang disetorkan ke DPR untuk memuluskan proyek Hambalang. Uang itu diserahkan melalui Wafid Muharam.

"Saudara kenal dengan Adirusman Dault," tanya jaksa KPK di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Senin (29/5).

Nazaruddin menyebut Adirusman sebagai adik Adhyaks dan selalu datang saat pertemuan bersama sekretaris Menpora saat itu Wafid Muharam. Nazaruddin menyebut pertemuan itu dilakukan ketika dirinya aktif di Grup Permai. Saat pertemuan berlangsung, Nazaruddin menyebut Adirusman selalu ada namun tidak aktif bicara.

"Tapi nggak banyak ngomong. Bukan proyek Hambalang tapi proyek yang lain juga," ujar dia.

Selain itu, Nazaruddin juga menyebut ada uang yang disetorkan ke DPR untuk memuluskan proyek Hambalang. Uang itu diserahkan melalui Wafid Muharam.

"Ada permintaan Rp 2 miliar, Pak Mahyudin itu Rp 1 miliar, temen-temen komisi X Rp 3 miliar. Keperluan lainnya saya lupa totalnya Rp 21 miliar. Kenapa detail karena menunjukkan uang dikembalikan dan dikonfirmasi ke Pak Wafid benar menerima segitu," beber Nazaruddin.

Nazaruddin menyebut pembagian untuk anggota banggar diatur oleh Angelina Sondakh yang menjadi Ketua Kapoksi Anggaran Komisi X.

"Komisi X Olly Dondokambey dan Mirwan Amir, Bu Angie yang tahu di komisi itu. Karena bu Angie posisinya Ketua Kapoksi Anggaran Komisi X, waktu itu sekretarisnya Wayan Koster. Cuma sebelumnya Pak Wayan kan 15 tahun sudah di Banggar banyak ngajarin bu Angie," jelas dia. (dtc/mfb)

BACA JUGA: