Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan mulai bulan Oktober 2017, seluruh layanan di gerbang tol sudah menggunakan layanan non tunai.

"Kami sudah punya program, Oktober ini semua cashless," kata Basuki, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (3/5).

Merealisasikan target tersebut, Kementerian PUPR bekerjasama dengan Bank Indonesia,  akan melakukan 4 hal utama. Antara lain penyiapan alatnya yang sudah dimulai sejak Februari. Kedua, melakukan sosialisai. sosialisasi dilakukan baik ke BUJT (pengelola jalan tol) maupun ke pihak perbankan yang akan dilakukan oleh BI.

Ketiga, adalah penyediaan fasilitas top up atau tempat isi ulang yang lebih mudah dijangkau masyarakat. Sedang keempat penyiapan multi bank multi issue. Artinya, nanti lembaga penerbit kartu akan dibuka seluas-luasnya tidak terbatas hanya pada bank-bank BUMN.

"Sehingga, lebih banyak bank atau lembaga keuangan bisa berpartisipasi untuk menerbitkan kartu pembayaran yang bisa digunakan di tol," ujar Basuki.

Agar semua kartu bisa terbaca, maka diperlukan alat baru yang bisa membaca seluruh kartu yang diterbitkan oleh bank yang berbeda. Saat ini alat tersebut sedang diujicobakan. Nantinya semua reader akan diganti dengan reader yang baru.  Alat itu akan diujicobakan  pertama kali di cluster 1 yaitu Cikarang-Palimanan dan Cikarang-Bandung dan juga Juanda-Waru.

Dari pihak  BI, juga akan menerbitkan aturan bagi lembaga keuangan yang ingin berpartisipasi, harus mengikuti standar yang ditetapkan BI. Diantaranya  tentang kartu elektronik yang akan dijadikan media pembayaran, spesifikasinya akan diatur BI agar seragam dan lebih mudah dibaca alat pembaca kartu.(dtc/ rm)

BACA JUGA: