NU Sebut Isu SARA Jelang Pilkada Ketinggalan Zaman
Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta, isu Suku, Ras, Agama dan Antar Golongan (SARA) semakin marak. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta meminta masyarakat Jakarta berpikir obyektif.
"Isu SARA itu produk masyarakat abad lampau. Kini saatnya kita berpikir untuk memperkuat kehidupan yang beradab dan berbudaya," kata Wakil Katib Syuriah PWNU DKI Jakarta Taufik Damas, Selasa (13/5).
Menurut Taufik, momen pemilihan pemimpin seharusnya menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk ikut memperjuangkan kehidupan yang lebih baik.
"Masyarakat harus diajak berpikir obyektif dan kritis. Dengan demikian, akan lahir pemimpin yang benar-benar memperjuangkan kesejahteraan hidup orang banyak," ujar Taufik
Taufik menambahkan, seorang pemimpin itu tergantung kemampuan untuk memberikan dan menjamin kemashlahatan atau kesejahteraan warga. Tidak hanya itu, Taufik menyebut, pemilu atau pilkada jangan sekadar dijadikan ajang untuk menang-kalah, tapi harus dijadikan kesempatan untuk menegakkan pola hidup yang sesuai dengan akal sehat. (Ena/Dtc)
- 9 Cara Foto Selfie Ala Selebgram, Bagaimana Tipsnya?
- Apa itu Bank Digital dan Bagaimana Aturan Mainnya
- Aturan Hukum Pengangkatan Anak
- Pasal-Pasal Tentang Akses Ilegal
- Isbat Nikah Buktikan Penggugat Bepe Menikah dengan Lelaki Lain
- Aturan Hukum Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan
- Potensi dan Pengelolaan Wakaf Uang di Indonesia