Aksi 412 atau para Kebhinnekaan yang digelar beberapa partai politik di area Car Free Day (CFD) ternoda aksi politik dengan munculnya atribut partai politik. Hal tesebut sangat disayangkan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsoni. Pria yang akrab disapa Soni ini menegaskan bahwa area CFD harus steril dari kegiatan maupun atribut politik.

"Kita hanya memberikan izin kepada paling tidak sepuluh panggung. Panggung utamanya ada di HI, namanya panggung budaya seperti halnya agenda minggu sebelumnya. Saya kira boleh untuk mengembangkan budaya Indonesia tapi area CFD harus bebas kegiatan politik dan atribut politik," kata Soni, Minggu (4/12).

Soni menambahkan, aksi hari ini dinodai oleh ketidakkonsistenan beberapa peserta yang memakai atribut politik. Dirinya sangat menyayangkan tindakan massa tersebut.

"Hari ini kita melihat beberapa tidak konsisten, muncul atribut parpol tertentu sehingga saya sangat menyayangkan. Karena itu saya memberi imbauan, saya cek dari jam 06.00 WIB tadi di Monas. Yang pakai atribut partai saya suruh copot semua, yang pakai kaus saya suruh balik kausnya, kecuali wanita, gak mungkin," terang Soni.

Soni menambahkan, dirinya telah memerintahkan Satuan Polisi Pamong Pradja tapi massa terlalu banyak sehingga pihaknya kewalahan. Soni kemudian langsung meminta panitia aksi untuk mempertanggungjawabkan tindakan massa yang memakai atribut politik tersebut.

Soni kemudian akan memberi peringatan tertulis kepada panitia untuk dipanggil dimintai pertanggungjawaban karena aksi tidak sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. "Acara yang sudah bagus, kebhinnekaan, ada seni budayanya. Yang salah itu atribut politiknya saja. Tokoh parpolnya boleh," tegas Soni. (mag/dtc)

BACA JUGA: