Jakarta - PT Pertamina EP berhasil meningkatkan produksi minyak di Kawasan Timur Indonesia (KTI) hingga menembus angka 11.690 barel minyak per hari (BOPD). Angka itu lebih tinggi dibandingkan angka produksi sebelumnya yakni 9.539 BOPD. Lapangan Bunyu memberikan kontribusi terbesar terhadap selisih peningkatan produksi yang mencapai 2.151 BOPD tersebut.

Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam menegaskan bahwa prestasi ini menjadi catatan penting bagi Pertamina EP. "Kawasan timur Indonesia telah bangkit dan memperkuat optimisme peningkatan produksi minyak di tengah fenomena penurunan produksi secara alamiah. Keberhasilan produksi ini berada di atas target produksi 8.008 BOPD atau lebih dari 45 persen," ujar Syamsu, dikutip laman esdm.go.id, Senin (23/4).

Keberhasilan tersebut didapat dari peningkatan produksi yang terjadi di lapangan-lapangan Pertamina di Region KTI. GM Region KTI Satoto Agustono menjelaskan bahwa kontribusi dari lapangan Bunyu sebesar 8.460 BOPD, Sangatta sebesar 2.091 BOPD, dan Papua sebesar 1.139 BOPD.

"Lapangan Bunyu memberikan kontribusi cukup signifikan dengan keberhasilan pemboran sumur BN-26 yang pada uji produksi menghasilkan minyak sebesar 2.427 BOPD dan gas sebesar 0,9 MMSCFD. Kami bersyukur pencapaian tersebut bisa meningkatkan produksi migas di kawasan ini," kata Agustono.

Upaya peningkatan produksi di KTI dilakukan melalui optimasi produksi minyak dengan menerapkan perubahan pada sebagian metode lifting dari gas lift system ke ESP (electrical submersible pump), kegiatan pemboran pengembangan, dan eksplorasi.

Dalam melaksanakan kegiatan operasi di Region KTI, Pertamina EP menghadapi pada tantangan penurunan produksi sekaligus persoalan air terproduksi yang cukup tinggi. Satoto menjelaskan bahwa Pertamina EP menerapkan metode pengelolaan air terproduksi dengan metode injeksi air sehingga mewujudkan kegiatan operasi yang ramah lingkungan.

BACA JUGA: