JAKARTA, GRESNEWS.COM - Pengunduran diri Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan menuai kontroversi. Banyak pihak menilai Karen mundur akibat tekanan-tekanan dari kalangan pejabat maupun dari mafia migas. 
 
Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Matubara menilai Karen mundur dari jabatannya karena mendapakan tekanan dari para mafia minyak dan gas (migas) dalam penyaluran bahan bakar minyak (BBM). Menurutnya para mafia migas melihat sosok Karen sebagai penghambat para mafia migas untuk penyaluran. 
 
Marwan menduga terdapat oknum pemerintah dan DPR yang terlibat dalam penyaluran BBM. Menurutnya dalam peraturan perundang-undangan, untuk penyaluran BBM subsidi hanyalah PT Pertamina (Persero). Namun pada kenyataannya terdapat perusahaan swasta yang memiliki kewenangan untuk penyaluran BBM subsidi.
 
Hal itulah yang ditentang oleh Karen sebagai Direktur Utama Pertamina. Karen mengingingkan dalam penyaluran BBM subsidi hanya dilakukan oleh Pertamina karena sesuai dengan undang-undangan dimana perusahaan swasta tidak ikut dalam penyaluran BBM.
 
"Oleh swasta mungkin dianggapkan Bu Karen ini jadi penghambat, maka mungkin ada tekanan. Jadi ada oknum-oknum pemerintah," kata Marwan, Jakarta, Rabu (20/8).
 
Marwan menilai pemerintah tidak serius untuk memberantas mafia migas di Pertamina. Hal itu terbukti dari keseriusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan untuk membubarkan PT Pertamina Energy Trading (Petral) dan memberantas mafia migas. Menurutnya jikalau Pertamina yang menyalurkan BBM subsidi maka keuntungan perusahaan juga keuntungan negara. Berbeda jika swasta ikut dalam penyaluran BBM, tentunya keuntungan swasta tidak akan dinikmati oleh Negara.
 
"Kenapa pak Dahlan kok justru mundur padahal posisinya lebih tinggi," kata Marwan.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan menegaskan pengunduran dirinya sudah berlangsung sejak awal 2013. Bahkan pada saat hendak diperpanjang untuk periode yang kedua, dirinya sudah berusaha untuk menolak dengan alasan yang sama yaitu alasan pribadi dan perlunya proses regenerasi yag diperlukan oleh sebuah korporasi. 
 
Karen mengatakan dirinya sudah menyampaikan surat pengunduran dirinya sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) dengan tembusan kepada Menteri BUMN selaku pemegang saham, Dewan Komisaris dan anggota Direksi. Menurutnya pengunduran dirinya karena pertimbangan alasan pribadi dan juga untuk proses regenerasi kepemimpinan di Pertamina. 
 
"Saya minta agar semua pihak tidak mengaitkan pengunduran diri saya diluar dari pernyataan saya. Apalagi jika dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat politis, apalagi sampai dipolitisir," kata Karen dalam siaran pers yang diterima oleh Gresnews.com, Jakarta, Rabu (20/8).
""Insightly Gmail Gadget

 

BACA JUGA: