JAKARTA, GRESNEWS.COM - PT Angkasa Pura II (Persero) menyatakan perusahaan maskapai rata-rata tidak ada yang sepakat dengan kebijakan untuk meniadakan area penjualan tiket di wilayah bandara Soekarno Hatta. Padahal kebijakan tersebut dilakukan untuk menghindari praktik-praktik percaloan tiket pesawat.

Humas Bandara Soekarno Hatta Yudi Setiawan mengatakan, rata-rata seluruh perusahaan maskapai belum ada yang menyatakan komitmen untuk sepakat atas kebijakan dari perusahaan. Di satu sisi pemberlakuan untuk meniadakan area ticket sales di Bandara Soekarno Hatta juga diperlukan komitmen dari Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan.

"Para maskapai belum ada komitmen ke kita. Paling penting tidak ada penjualan tiket dan tidak ada calo di bandara," kata Yudi kepada Gresnews.com, Jakarta, Jumat (25/7).

Menurut Yudi dengan meniadakan area ticket sales diharapkan market para calo di kawasan bandara akan hilang dengan sendirinya karena para penumpang datang ke bandara sudah mengantongi tiket. Dia menambahkan kalaupun area ticket sales masih berada di kawasan Bandara Soekarno Hatta, hanya untuk melayani kode booking saja, dan tidak diperkenankan adanya transaksi jual beli tiket di kawasan bandara.

Sementara itu, Deputi Direktur Pelayanan Bandara PT Angkasa Pura II (Persero) Zulfahmi mengatakan, tiket yang paling banyak dijual oleh para calo dari maskapai Lion Air dan maskapai yang bertarif murah (Low Cost Carrier). Dia menduga penjualan tiket yang dilakukan oleh para calo karena ada kerjasama antara calo dengan bagian ticketing.

Menurutnya dengan adanya calo di kawasan bandara ternyata berdampak kepada konsentrasi para penumpang menjadi terpecah dan membuat para penumpang menjadi resah. Akibatnya banyak penumpang yang mengeluhkan kepada otoritas bandara. "Kami coba untuk berlakukan H-7 dan H+7 pada saat lebaran tidak ada ticket sales di bandara. Nanti kami akan evaluasi kalau berhasil akan permanen," kata Zulfahmi.

Menanggapi hal itu, Direktur SDM dan Umum PT Garuda Indonesia (Persero) Heriyanto Agung Putra mengaku perusahaan belum mengetahui adanya kebijakan otoritas bandara Soekarno Hatta untuk meniadakan area ticket sales. Dia juga mengaku belum ada evaluasi bersama antara seluruh perusahaan maskapai, otoritas bandara dan Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan.

Akan tetapi, Heriyanto mengaku perusahaan siap jikalau otoritas bandara ingin menetapkan kebijakan tersebut. Namun, Heriyanto meminta kepada otoritas bandara untuk menyiapkan solusi jika penumpang datang ke bandra dengan tergesa-gesa tanpa membawa tiket pesawat.

Dia mengatakan perusahaan pun akan menyesuaikan dengan kebijakan dari otoritas bandara. Heriyanto menjamin dengan sistem yang dimiliki oleh perusahaan, tidak ada tiket Garuda yang dijual oleh calo. "Kita kuat sistemnya. Garuda bisa jamin tidak ada yang dijual oleh calo," kata Heriyanto kepada Gresnews.com.

BACA JUGA: