JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menunjuk Silmy Karim sebagai Direktur Utama PT Pindad (Persero) menggantikan Sudirman Said yang saat ini menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Terpilihnya Silmy sebagai Direktur Utama Pindad dikarenakan dirinya sudah lama berkecimpung di industri pertahanan.

Sekretaris Menteri Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro mengatakan selain berkecimpung di industri pertahanan, Silmy merupakan pengurus dari Komite Harian Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). "Beliau itu dipilih karena memang sudah berpengalaman di industri pertahanan," kata Imam di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/12).

Sementara itu, Direktur Utama PT Pindad (Persero) Simly Karim mengungkapkan yang dilakukan pertama kali adalah kemandirian industri pertahanan. Untuk porsi perusahaan yaitu memenuhi perencanaan kebutuhan TNI dan Polri selama 5 tahun sampai 10 tahun ke depan.

Dia mengatakan untuk melihat kebutuhan TNI dan Polri selama 10 tahun ke depan, dirinya juga harus melihat kemampuan dari perusahaan. Menurutnya perusahaan harus berani mengambil resiko untuk memenuhi kebutuhan TNI dan Polri. Seperti jika terdapat permintaan dari TNI dan Polri untuk menciptakan senjata amunisi kaliber besar harus siap menyediakannya.

Dia mengaku hingga sampai saat ini perusahaan belum bisa menciptakan senjata amunisi kaliber besar. Untuk memenuhi kebutuhan senjata amunisi kaliber maka perusahaan akan bekerjasama dengan luar negeri melalui mekanisme joint venture dan joint production.

"Saya kan dulu di Kementerian Pertahanan yang menangani kerjasama. Kalau kita tahu kemampuan Pindad ada dimana, ini yang harus kita benahi. Ini yang menjadi satu prioritas dari segi produk," kata Silmy.

Kemudian dari sisi korporasi, Silmy mengungkapkan sumber daya manusia (SDM) dan sistem tinggal melanjutkan dari kepemimpinan Sudirman Said. Sebab pada periode Sudirman Said sudah dilakukan proses transformasi di internal perusahaan.

Dia menjelaskan langkah tersebut dilakukan agar perusahaan bisa memenuhi keinginan dari pemerintah, baik memenuhi secara spesifikasi dan kualitas dari konsumen. Dia juga memiliki keinginan untuk menyiapkan perusahaan agar bersaing dengan produsen internasional.

Apalagi, dia menambahkan berdasarkan arahan dari Sekretaris Kabinet Andi Widjayanto akan meningkatkan permintaan kepada Pindad minimal 40 persen untuk TNI dan Polri. Permintaan tersebut diantaranya peluru dan 250 panser. "Yang jelas ada potensi Pindad dapat berkembang," kata Silmy.

BACA JUGA: