JAKARTA, GRESNEWS.COM - Perum Perhutani menyatakan akan terus menagih janji pemerintah untuk membangun pelabuhan kecil guna mendukung transportasi dan distribusi pabrik sagu yang saat ini tengah dibangun di Sorong Barat, Papua. Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto mengatakan pemerintah sudah menjanjikan akan mendanai pembangunan pelabuhan guna mendukung aksesbilitas operasional pabrik sagu itu.

Dia menambahkan, Perhutani tidak akan membangun pelabuhan kecil karena menurutnya permasalahan infrastruktur dan transportasi merupakan tanggung jawab negara. "Masalahnya pelabuhan yang kita minta sama pemerintah, sudah dijanjikan oleh pemerintah," kata Bambang, Jakarta, Senin (8/9).

Selain kebutuhan dermaga, Bambang mengungkapkan, pabrik sagu membutuhkan kapasitas listrik awal sebesar 1,2 Mega Watt (MW). Rencananya secara keseluruhan membutuhkan sebesar 2,4 MW. Bambang mengungkapkan, berdasarkan kesepakatan antara perusahaan dengan PLN untuk tarif dipasang sebesar Rp2,24 sen per Kwh.

Menurut Bambang pentingnya kebutuhan pelabuhan tersebut guna mendistribusikan hasil pengolahan sagu ke beberapa wilayah nasional diantaranya yaitu Cirebon dan Surabaya. Dia mengungkapkan yang harus dipenuhi kebutuhan sagu nasional sebanyak 1,5 juta ton, selama ini kebutuhan yang sudah terpenuhi 3,5 juta ton dan itu pun dicampur dengan tapioka.

Bambang mengatakan pembangunan pabrik sagu di Sorong Barat, Papua, dilaksanakan di atas lahan 8 juta hektare dan baru terpakai 4,5 juta hektare. Pembangunan pabrik sagu tersebut menghabiskan dana perusahaan sebesar Rp112 miliar dengan kapasitas 30.000 ton sagu per tahun. Rencananya pembangunan pabrik sagu tersebut akan selesai di pertengahan Maret 2015.

Bambang mengatakan jika pembangunan pelabuhan belum terealisasi, perusahaan akan menggunakan kapal LCT (Landing Craft Tank) untuk mendistribusikan produknya. Perusahaan pun berniat ingin melakukan normalisasi sungai untuk angkutan sagu agar distribusi sagu berjalan dengan lancar. "Nanti ada pemikiran sungai kecil kita normalisasi untuk angkutan sagu, dirakit. Yang sulitkan transportasinya, itu (sungai) kita bikin normalisasi. Nanti sebelum pelabuhan jadi, kita pakai LCT," kata Bambang.

Menanggapi permintaan itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan dirinya akan mendorong PLN untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biomass (PLTB). Dahlan mengatakan PLTB tersebut akan memanfaatkan kulit sagu yang terbuang. Ditargetkan pembangunan PLTB akan selesai dalam waktu delapan bulan.

Dahlan mengaku dirinya juga akan mencari solusi khusus untuk pembangunan pelabuhan kecil untuk akses transportasi dan distribusi bagi kegiatan operasional pabrik sagu. "Saya cari solusi khusus. Saya akan dorong untuk bangun Biomass memanfaatkan kulit sagu yang terbuang nanti," kata Dahlan.

BACA JUGA: