JAKARTA, GRESNEWS.COM - Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan akan memanggil Direksi PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) jika investasi bank plat merah  dengan membeli satelit ternyata merugikan perusahaan. Sebelum itu Komisi VI juga akan memanggil BRI untuk meminta keterangan manfaat pembelian satelit tersebut.

Lebih jauh DPR juga ingin mengetahui apakah pembelian satelit itu justru menguntungkan atau malah merugikan bank pemerintah ini.  "Meski pembelian satelit tersebut merupakan kewenangan internal BRI dan tidak harus melapor kepada DPR," kata anggota Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijana, Selasa (22/7), kepada Gresnews.com.

Meski diakuinya, pihaknya tidak mengetahui perhitungan pihak BRI untuk membeli satelit sendiri dari pada menyewa. "Mungkin ada hitungannya yang perlu dibedah," kata Azam.

Sementara itu Direktur Operasional BRI Sarwono Sudarto menegaskan pembelian satelit Palapa C2 itu bukan digunakan untuk komersial. Menurut dia, penggunaan satelit tersebut hanya untuk kepentingan bisnis perusahaan.

Sarwono menegaskan pada prinsipnya sama antara membeli dengan sewa satelit untuk kepentingan perusahaan. Lagipula dalam membeli satelit ini perusahaan tidak akan menyewakan slot kepada pihak lain. Dia mencontohkan sebelum membeli satelit, perusahaan hanya menyewa jaringan satelit. Kemudian mesin anjungan tunai mandiri (ATM), pada awalnya perusahaan hanya menyewa dan sekarang pun perusahaan sudah bisa membuatnya. "Ya kita lebih menguntungkan dengan beli sendiri," ujar  Sarwono kepada Gresnews.com, Jakarta, Selasa (22/7).

Sarwono juga menegaskan bahwa pihaknya  secara infrastruktur sudah siap untuk mengelola satelit. Baik dari sisi jaringan maupun pengelolaan ATM perusahaan sudah siap untuk mengelola satelit. Ditambah lagi kebutuhan satelit diperuntukkan untuk pengembangan kantor-kantor yang berada di seluruh pelosok Indonesia.

Sekali lagi ia menegaskan pembelian satelit tersebut bukan untuk disewakan kepada pihak lain dan hanya digunakan untuk kepentingan bisnis internal perusahaan. "Satelit untuk bisnis sendiri. Kantor kita banyak sekali. Jaringan kita juga sangat luas sekali," kata Sarwono.

BACA JUGA: