JAKARTA, GRESNEWS.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan diminta untuk segera memecat Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Ketua Presidium Forum Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu FX Arief Poyuono. "Kinerja Pelindo II semenjak dipimpin oleh RJ Lino terus mengalami penurunan, sebagai Dirut dia juga sering menimbulkan persoalan sehingga iklim kerja menjadi tidak kondusif," kata Arief melalui pesan BlackBerry kepada Gresnews.com, Senin (16/12).
 
Dalam catatan FSP BUMN Bersatu, ada berapa hal yang mengharuskan RJ Lino dicopot dari jabatannya sebagai Dirut Pelindo II antara lain, pada tahun 2010 terjadi pemogokan selama tiga hari di Terminal Petikemas Koja akibat ketidakharmonisan hubungan antara RJ Lino dengan serikat pekerja di Terminal Petikemas Koja. Selain itu Arief juga menduga Lino menyalurkan pendanaan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan pengusuran makam Mbah Priok sebesar Rp 350 juta yang berakhir jatuhnya korban nyawa dari personil Satpol PP.

RJ Lino menurut Arief juga melakukan pemberangusan serikat pekerja (union busting) terhadap serikat pekerja Pelindo II. Pemberangusan dilakukan setelah pihak serikat pekerja mempertanyakan maksud perkataan RJ Lino terhadap pegawai Pelindo II yang disebut sampah. "Kami juga mendesak Lino untuk mundur terkait dugaan korupsi sistem Information Technology (IT) sebesar Rp 100 miliar dan pengunaan mobil dinas kantor dan fasilitas kantor yang digunakan istrinya," katanya.                            

Penempatan staf di Pelindo II yang memasukan orang orang dari luar Pelindo II serta dugaan bisnis keluarga dalam yang berkaitan dengan bisnis Pelindo II oleh Lino menurut Arief juga menimbulkan keributan dan ketidakharmonisan dengan penguna jasa pelabuhan. Hal ini telah menyebabkan terjadinya pemogokan angkutan darat untuk pelabuhan yang merugikan para eksportir dan importir. "Ini yang menimbulkan ketidakharmonisan antara Lino dengan jajaran Direksi Pelindo II yang menyebabkan 74 orang manager mengundurkan diri," katanya.

Arief juga mengatakan jika Lino telah menyebabkan kekisruhan dalam pembangunan infrakstruktur pelabuhan yang menyebabkan kongesti atau kemacetan di pelabuhan Priok. Karena itu menurut Arief sudah selayaknya Jika Rino dicopot. Jika pencopotan tidak segera dilakukan oleh Dahlan maka akan terjadi pemogokan besar-besaran yang akan dilakukan oleh serikat pekerja Pelindo II di seluruh pelabuhan yang dikelola dan berada di bawah otoritas Pelindo II.

Para pejabat di PT Pelindo II (Persero) dikabarkan mengundurkan diri. Mereka meninggalkan tempatnya bekerja karena sudah tak tahan dengan ulah Direktur Utama Pelindo II, RJ Lino. Ketua Serikat Pekerja (SP) Pelindo II Kirnoto mengatakan surat pengunduran diri telah diserahkan kepada Menteri BUMN dan telah ditembuskan ke sejumlah menteri terkait.

BACA JUGA: