JAKARTA - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengajak perusahaan-perusahaan asing agar menanamkan investasi yang lebih besar di Indonesia sehingga bisa membantu mengurangi pengangguran dan memperluas lapangan pekerjaan. Para investor asing tidak perlu khawatir dengan perkembangan situasi dunia ketenagakerjaan di Indonesia. Fenomena penguatan serikat pekerja/serikat buruh merupakan hal lumrah dalam iklim demokrasi yang sedang berkembang di Indonesia saat ini.

Hal tersebut dikatakan oleh Muhaimin ketika menerima kunjungan audiensi sekitar 20 perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing) di Indonesia yang tergabung dalam US-ASEAN Business Council Inc.

"Pemerintah secara terbuka mengajak perusahaan asing untuk berinvestasi lebih besar di Indonesia. Investasi asing bisa membantu pergerakan sektor riil, menunjang pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru," kata Muhaimin di Jakarta, Senin (11/11).

Muhaimin mengatakan investasi asing yang masuk ke Indonesia harus ditingkatkan sebagai salah satu strategi pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran yang semakin bertambah pada akhir tahun. Peluang-peluang penciptaan lapangan pekerjaan baru bisa terwujud dengan bertambahnya arus investasi dari luar negeri.

"Penciptaan lapangan kerja baru membutuhkan kehadiran investor untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya produktivitas kerja. Oleh karena itu, hubungan industrial yang kondusif dan harmonis menjadi syarat agar investor tertarik dan membuka investasi baru," kata Muhaimin.

Muhaimin menambahkan perusahaan asing maupun perusahaan dalam negeri harus membuka dialog yang lebih kondusif dengan para serikat pekerja dan serikat buruh sehingga dapat mencari solusi yang win-win solution dalam menyelesaikan setiap permasalahan ketenagakerjaan.

Dalam rangka meningkatkan penyerapan pengangguran dan penciptaan lapangan kerja, kata Muhaimin, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan lima pilar aksi penciptaan kesempatan kerja yang diimplementasikan pada tahun ini melalui program penciptaan kesempatan kerja satu juta netto. Pemerintah menetapkan lima pilar strategi yaitu Informasi dan Layanan Ketenagakerjaan, Peningkatan Keterampilan dan Kapasitas Angkatan Kerja, Pengembangan UMKM dan Kewirausahaan, Program Padat Karya dan Infrastruktur serta Program Darurat Penciptaan Lapangan Kerja.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka di Indonesia per Agustus 2013 mencapai 7,39 juta orang. Angka itu lebih tinggi dari data Februari 2013 dengan angka pengangguran terbuka 7,17 juta orang.

Sementara itu, Ralph Boyce, dari perusahaan Boeing mengatakan situasi ketenagakerjaan di Indonesia sudah cukup baik namun diharapkan hubungan industrial agar lebih harmonis dengan dukungan regulasi dari pemerintah.

"Situasi Ketenagakerjaan di Indonesia bisa dikatakan masih kondusif untuk investor asing. Karena itu Indonesia masih cukup menarik bagi investor asing," kata Boyce.

Sedangkan Yos Ginting dari HM Sampoerna menambahkan perlunya mempermudah perizinan masuk tenaga kerja asing ke Indonesia sebagai bagian untuk mengembangkan perusahaan ke berbagai daerah di Indonesia.

ADVERTORIAL

 

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: