JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir secara resmi menunjuk Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Resmi menyandang jabatan nomor satu di perusahaan listrik pelat merah, Zulkifli pun memiliki sejumlah tugas pokok untuk memimpin perseroan tersebut.

Setidaknya ada tiga tugas utama yang harus dijalankan direksi baru PLN. Pertama, mengatasi pemadaman listrik atau security off supply. Keduanya, adalah mengatur tarif listrik supaya terjangkau dan berkeadilan bagi masyarakat.

ketiga, direksi beserta jajaran komisaris baru harus mampu memperbaiki sistem keuangan milik perseroan. "Kami menyambut baik penunjukan beliau sangat cocok untuk membenahi keuangan PLN," kata Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Mardani H. Maming dalam keterangannya yang diterima Gresnews.com, Selasa (24/12).

Maming mengatakan, sosok Zulkifli Zaini bukan orang baru di BUMN dan PLN. Pria kelahiran Bukittinggi ini pernah menjabat sebagai Komisaris PLN sejak 2013 hingga April 2015. "Beliau juga sebelumnya pernah menjabat sebagai direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bahkan menjadi dirut pada 2010 hingga April 2013. Jadi tentu track record ini yang dilihat oleh Menteri BUMN tentunya," ujarnya.

Maming meminta agar Zulkifli Zaini tak mengulangi kebijakan korporasi pendahulunya. Kebijakan sebelumnya sangat membahayakan keuangan perusahaan pada masa mendatang. Direksi sebelumnya terlalu berambisi membangun pembangkit listrik (powerplant) secara sendiri-sendiri, tanpa lebih banyak melibatkan pihak swasta.

"Akibatnya utang PLN saat ini lebih dari Rp600 triliun," ujarnya.

Maming mengatakan, guna menekan laju utang tersebut ada dua cara. Pertama, perkuat peran swasta di pembangkit. Ada persaingan di antara para swasta, PLN yang diuntungkan. Kedua, PLN fokus pada pengembangan dan pemeliharaan transmisi. "Investasinya diarahkan ke sana. Sehingga rasio dan kualitas eletrikfikasi terjaga dengan baik," ucapnya.

Dikatakannya, utang PLN saat ini sudah masuk lampu kuning. Sebab dari sisi keuntungan, laba PLN masih belum stabil dan sangat fluktuatif. "Yang mesti diwaspadai, keuangan PLN ini jangan sampai merembet ke mana-mana. Pak Zul yang tahu ini. Mungkin karena beliau bankir, Pak Erick minta beliau selesaikan dan lokalisir," tegas Maming.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi menunjuk Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama PLN. Zulkifli ditunjuk sebagai dirut untuk menggantikan Sofyan Basyir yang dijadikan tersangka oleh KPK atas kasus suap PLTU Riau I.

Selain Zulkifli, mantan pemilik klub sepak bola Inter Milan itu juga menunjuk Amien Sunaryadi sebagai Komisaris Utama PLN. "Baik Pak Amien maupun Pak Zulkifli memiliki rekam jejak yang sangat baik, siap berkeringat dan berakhlak. Sama dengan Dirut dan Komut BUMN lainnya. Saya akan intens bertemu secara reguler setiap bulan untuk memastikan berbagai rencana besar yang menjadi prioritas pemerintah," ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/12). (G-2)

BACA JUGA: