JAKARTA - Penerapan konsep 3E (engineering, enforcement, dan education) oleh PT Lintas Marga Sedaya selaku operator jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dinilai berhasil menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas. Hal itu terlihat dengan adanya penurunan indeks kecelakaan dalam dua tahun terakhir. 

LMS mencatat, pada 2017, total kecelakaan sebanyak 1.381 kejadiam. Angka tersebut turun sebanyak 37% pada 2018 dan 19% pada 2018. Penyebab kecelakaan antara lain mengantuk, pecah ban dan rem blong. LMS menjelaskan konsep 3E tersebut telah diterapkan di Cipali sejak 2015 guna meningkatkan keselamatan berkendara di jalan tol. Dalam penerapannya, LMS berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan antara lain dengan Kepolisian, Kementerian Perhubungan, dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

Tahapan Engineering berupa pemasangan Wire Ropes yang terdiri dari empat bentangan kawat baja dengan kemampuan masing-masing menahan beban 20 ton atau total kemampuan menahan benturan adalah 80 ton, sehingga efektif menghindari kecelakaan apabila kendaraan menyeberangi jalur. Pada 2019, total wire ropes yang akan dipasang adalah sepanjang 18 km, dengan rincian 7.925 meter pada jalur A (arah Bandung) dan 10.075 meter pada jalur B (arah Jakarta). Diperkirakan, tahapan ini akan selesai pada September 2019. Dengan demikian, total wire ropes di jalan tol Cipali yang telah mulai dipasang sejak 2016 adalah sepanjang 34 km. Uji coba ketahanan wire ropes juga telah dilakukan berdasarkan sudut-sudut yang sudah ditetapkan yaitu 15-20 derajat untuk kecepatannya 100 km/jam.

General Manager Officer PT LMS Suyitno menyebutkan selain wire ropes, juga telah dilakukan pendalaman atau penggalian median sepanjang lokasi rawan, pemasangan rumble dot pada bagian dalam maupun luar jalan, pemasangan Guardrail, pemasangan Wight in Motion (WIM) di dua lokasi dan pemasangan lampu strobo di titik rawan kecelakaan.  "Jalan tol Cipali telah memenuhi ketentuan rencana teknis dan telah memenuhi uji layak fungsi yang telah ditentukan oleh pemerintah, di samping tentu saja telah memenuhi indikator Standar Pelayanan Minimal Jalan tol," jelas Suyitno dalam keterangan yang diterima Gresnews.com, Sabtu (31/8).

Untuk langkah Enforcement, PT LMS telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian daerah setempat dan Dishub. Koordinasi dilakukan dalam rangka pelaksanaan Operasi Speed Gun secara rutin setiap dua bulan sekali. Dalam operasi speed gun, petugas melengkapi diri dengan speed gun sebagai alat mengukur kecepatan kendaraan yang melintas. Kendaraan yang melintas dengan kecepatan melebihi batas kecepatan maksimum 100 km/jam akan ditindak.

Operasi Over Dimention Over Load Vehicle (ODOL) juga rutin dilakukan untuk pengguna jalan tol khususnya yang golongan 4-5. Tahun ini, operasi ODOL akan dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu pada September dan Oktober 2019.  

Tak ketinggalan, sosialisasi juga rutin dilakukan terhadap pengemudi bus dengan melakukan pengecekan rem kendaraan dan mengedukasi keselamatan berkendara. Hal itu untuk memotivasi para pengguna jalan tol, khususnya Tol Cipali,  untuk menjaga batas kecepatan dan menaati peraturan lalu lintas demi mencegah kecelakaan yang mungkin bisa terjadi.

Untuk langkah Edukasi, kampanye keselamatan berkendara dilakukan diberbagai kegiatan seperti Cipali Festival, Bazaar Ramadhan dan safety induction bersama dengan Kementerian Perhubungan. LMS juga melakukan sosialisasi langsung ke pangkalan truk/bus, dan memasang imbauan yang berisikan kampanye keselamatan berkendara dalam bentuk spanduk, videotron, Variable Messege Sign (VMS) serta melakukan update informasi secara rutin melalui twitterinstagram @lintasmarga dan website www.lintasmarga.com.

Jalan tol Cipali merupakan bagian dari jalan tol transjawa yang diharapkan membawa peranan penting dalam proses distribusi barang dan jasa yang berdampak pada sektor perekonomian di Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Oleh karena itu, layanan untuk para pengemudi truk juga perlu dioptimalkan. Di antara yang telah dilakukan LMS adalah membangun warung khusus driver pada setiap rest area. Dengan keberadaan warung dengan harga yang lebih terjangkau dan tempat istirahat gratis diharapkan pengemudi truk jarak jauh bisa beristirahat lebih baik.  Demikian juga pada event tertentu, LMS bekerja sama dengan Dinas Kesehatan menyediakan pemeriksaan gratis untuk mengetahui tingkat kesehatan para pengemudi. (G-2)

BACA JUGA: