JAKARTA - Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) meminta dua menteri terkait yang mengurusi listrik dan direksi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dicopot, menyusul insiden padamnya listrik secara massal di Pulau Jawa sejak kemarin siang.

“Kalau di negara lain, menterinya mundur sendiri. Di sini kita tunggu apa masih punya rasa malu,” ujar Wakil Ketua Umum BPP HIPMI Yaser Palito dalam keterangannya hari ini di Jakarta yang diterima oleh Gresnews.com.

Dua menteri terkait yang mengurusi listrik/PLN antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan.

Sementara itu, susunan direksi PLN per hari ini adalah Pelaksana Tugas Dirut PLN merangkap Direktur Pengadaan Strategis 1 Sripeni Inten Cahyani, Direktur Pengadaan Strategis 2 Djoko Raharjo Abumanan, Direktur Keuangan Sarwono Sudarto, Direktur Human Capital Management Muhamad Ali, Direktur Perencanaan Korporat Syofvi Felienty Roekman, Direktur Bisnis Regional Jawa bagian Tengah Amir Rosidin, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara Supangkat Iwan Santoso, Direktur Bisnis Regional Jawa bagian Barat Haryanto W.S, Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Kalimantan Syamsul Huda, Direktur Bisnis Maluku dan Papua Ahmad Rofiq, Direktur Bisnis Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto.

Direktur Utama PLN sebelumnya adalah Sofyan Basir yang menjadi tersangka kasus dugaan suap di PLTU Riau I.

HIPMI mengingatkan menteri terkait dan PLN, kejadian ini berpotensi merusak citra Indonesia sebagai salah satu negara tujuan investasi utama dunia. Indonesia juga mengalami banyak kemajuan dalam ease of doing business (EODB). “Jangan sampai gara-gara pemadaman ini kita mundur lagi,” kata Yaser. (G-1)

BACA JUGA: