JAKARTA, GRESNEWS.COM- Nama Kapolri Jenderal Polisi Sutarman disebut-sebut oleh Sylvia Solehah alias Bu Pur dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Bu Pur mengaku dirinya pernah bertemu dengan Sutarman ketika masih menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya di ruang kerjanya untuk meminta bantuan pengamanan demonstrasi di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga. "Saya mohon kepada Bapak Kapolda untuk diberikan pengamanan," demikian kata  Bu Pur di persidangan. Lantas hakim Amin Ismanto bertanya lagi. "Siapa Kapoldanya?". Dijawab Bu Pur: Sutarman!.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Inspektur Jenderal Polisi Ronny Franky Sompie mengatakan pertemuan-pertemuan seperti itu tidak dapat dicegah. Belajar dari pengalaman tersebut, kata Ronny yang bisa dilakukan adalah menjadikan semua pertemuan-pertemuan yang terjadi baik di ruang kerja Kapolda, Kapolri maupun ruang kerja pejabat kepolisian lainnya, harus dibuat transparan. "Kami telah mengusulkan agar dipasang televisi sirkuit tertutup/Closed Circuit Television (CCTV) di ruang-ruang kerja para pimpinan," kata Ronny ketika dihubungi Gresnews.com, Sabtu (14/12).

Menurut Ronny usulan tersebut saat ini tengah dibahas rencana pelaksanaannya di Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) Mabes Polri. Ronny mengatakan ke depan tidak hanya di ruangan para perwira tinggi yang menjadi pimpinan dan menjabat posisi strategis yang akan dipasangi CCTV namun di seluruh kantor-kantor kepolisian juga akan dilakukan hal serupa. "Ini bagian dari upaya kami untuk mendorong transparansi di tubuh polri," katanya.

Dengan pemasangan CCTV tersebut menurut Ronny akan menjadi jelas dan transparan siapa saja yang datang berkunjung, dengan siapa saja dia berkunjung dan apa yang dibicarakan dalam kunjungan tersebut. "Semua nanti akan diawasi oleh Irwasum," ujarnya.

Pengamat kepolisian Universitas Indonesia (UI) Bambang Widodo Umar ketika dihubungi secara terpisah, mengapresiasi upaya mendorong transparansi tersebut. Namun menurut Bambang perlu diingat bahwa Bu Pur bisa bertemu dengan Sutarman di ruang kerja Kapolda karena suami Bu Pur adalah Kombes Polisi (Purnawirawan) Purnomo D. Rahardjo, alumni Akademi Polisi (Akpol) tahun 1973 yang merupakan kawan seangkatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dengan begitu suami Bu Pur adalah senior Jenderal Sutarman yang merupakan alumni Akpol tahun 1981. Inilah yang diduga menimbulkan rasa sungkan pada diri Sutarman untuk menolak kehadiran Bu Pur di ruang kerjanya. "Problem senioritas dan yunioritas di tubuh kepolisian inilah yang juga harus segera dikikis," kata Bambang. Polisi menurut Bambang adalah institusi sipil yang berada langsung di bawah presiden dan bukan institusi militer yang mengedepakan senioritas dan kepangkatan.

Dalam kaitan ini, Sutarman juga telah mengakui jika dirinya mengenal Bu Pur sebagai bagian dari keluarga besar polisi. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Sutarman usai pembukaan pameran internasional bidang keamanan internal negara Aspacpol 2013 Expo & Forum, di Kemayoran, Jakarta, Rabu lalu. "Tapi kalau dia melakukan kejahatan silahkan ditindak secara hukum," katanya.

BACA JUGA: