Dili - Taur Matan Ruak, mantan kepala staf umum angkatan bersenjata Timor Leste memenangkan pemilihan presiden dengan perolehan suara cukup aman pada putaran kedua pemungutan suara, Senin (16/4).

Mendekati 73% suara yang dihitung di 13 kabupaten provinsi, Ruak memenangkan 59,91% atau 190.061 suara. Kandidat lainnya, Francisco ´Lu-Olo´ Guterres dari oposisi Fretilin meraih 40,09% seperti dilaporkan Xinhua.

Putaran kedua pemungutan suara terjadi setelah tak seorang pun dari 12 calon dalam pemilihan presiden mengumpulkan suara mayoritas yang diperlukan untuk mengamankan kemenangan dalam putaran pertama pada 17 Maret.

Pemilih menuju ke tempat-tempat pemungutan suara sebelum pukul 15.00 waktu setempat pada Senin.

Proses pemungutan suara berjalan lancar di bawah kesaksian para pengamat internasional. Misi integrasi PBB juga hadir untuk membantu menjaga ketertiban.

Hasil akhir diperkirakan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang jika tidak ditantang di pengadilan.

Presiden Timor Leste adalah kepala negara, tetapi pusat struktur kekuasaan adalah pada perdana menteri dalam sistem parlementer. Namun, presiden memiliki hak veto dalam keadaan tertentu.

Presiden dipilih untuk masa jabatan lima tahun.

Ruak akan mengambil alih kursi dari Presiden saat ini dan peraih Nobel perdamaian Jose Ramos-Horta pada 20 Mei.

BACA JUGA: