JAKARTA, GRESNEWS.COM - Ketua Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi pada perkara kasus Proyek Pengadaan Pusat Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang Sinung Hermawan meminta Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi menyeret Direktur Operasional PT Dutasari Citra Laras (DCL), Ronny Wijaya untuk disidik. Hakim Sinung menilai Ronny harus bertanggung jawab terkait manipulasi pajak perusahaan.

Kejadian ini berawal ketika Jaksa Fitroh Rochyanto menanyakan apakah pengeluaran lain yang harusnya dialokasikan untuk pengerjaan Mekanikal Elektrikal dalam proyek Hambalang yang jumlahnya sebesar Rp104 miliar. Lantas Ronny pun menjawab memang ada pengeluaran untuk PT Indometal.  "Ada Pak, untuk Indometal, sekitar Rp15 miliar," kata Ronny di Pengadilan Tipikor, Rabu (21/1).

Kemudian Jaksa Fitroh pun memastikan kembali mengenai hal itu bahwa apa benar jumlah yang digunakan adalah selisih dari Rp104 miliar. "Iya Pak, benar," singkat Ronny mengkonfirmasi.

Padahal, pembayaran kepada PT Indometal tidak pernah terjadi. Ronny menggunakan perusahaan tersebut sebagai alasan untuk menghindari pajak yang terlalu besar. Hal itu diungkapkan saksi lainnya Budi Margono yang merupakan mantan staf administasi PT DCL.

Rupanya hal ini menjadi perhatian Hakim Ketua Sinung Hermawan. Ia pun menelisik lebih jauh tentang penggelapan pajak yang dilakukan Ronny. "Ada belanja fiktif Rp15 miliar. Penerapan sudah jauh dari anggaran, masih saja belanja fiktif dari Indometal?" Tanya Hakim Sinung kepada Budi.

Budi pun menjawab, ketika itu Ronny tidak ingin membayar pajaknya yang dinilai terlalu besar. Sehingga dibuat seolah-olah ada pembelian sejumlah barang dari Indometal. Karena nantinya, jumlah pajak yang harus dibayar dikurangi dari jumlah pengeluaran itu.

"Intinya seperti itu. Uangnya masuk rekening DCL, Pak Ronny yang bertanggung jawab," beber Budi.

Mendengar hal itu, Hakim Sinung pun terlihat berang. Ia meminta Jaksa KPK memperhatikan kesaksian Budi. "Jaksa, itu Pak Roni bertanggungjawab. Ada fiktifnya Rp15 miliar. Jangan dibilang Rp104. Kalau saudara (Ronny) bertahan pada pertanggungjawabannya, itu ada belanja fiktif Rp15 miliar," tegas Hakim Sinung.

BACA JUGA: