JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menegaskan tidak ada konspirasi terkait penahanan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka kasus dugaan suap impor daging sapi. Penegasan ini berulang kali dikatakan untuk menyakinkan KPK tidak kepentingan selain penegakkkan hukum.

"Tidak ada konspirasi," jelas Abraham melalui perangkat seluler,  Minggu (3/2).

Abraham mengatakan KPK bekerja secara profesional dalam upaya pemberantasan korupsi dan  penegakan  hukum, dan tak sembarangan dalam pengambilan keputusan saat penetapan tersangka, termasuk kader PKS.

Karena institusinya berpedoman pada alat bukti yang ada.Sementara Untuk kasus Lutfhi, menurutnya sudah cukup dua alat bukti yang kuat untuk menjadikannya tersangka. "Karena KPK bekerja berdasarkan fakta dan bukti hukum yang ada," kata Abraham.

Dalam kasus ini tambah Abraham,  dirinya ikut memantau kasus hingga penjemputan Luthfi dari kantor DPP PKS, Jakarta. Pemantauan dilakukan bersama komisioner lainnya dari Kantor KPK, di bilangan Kuningan, Jakarta. "Saya di kantor bersama pimpinan lainnya," ujarnya.

Pernyataan Abraham ini untuk menepis berbagai tudingan menyebutkan Abraham mantan caleg PKS sengaja menghindar dikarenakan adanya kedekatan emosional dengan Luthfi.

Abraham mengatakan meski dirinya tak ikut mengumumkan mantan Presiden PKS itu sebagai tersangka, namun dirinyalah yang menginstruksikan penjemputan terhadap Luthfie pasca penetapan tersangka pada 30 Januari. "Saya yang memerintahkan untuk segera dilakukan penjemputan LHI di kantor PKS," ujarnya.

BACA JUGA: