Jakarta - Perusahaan motor asal China biasanya memanfaatkan kesempatan hak paten yang sudah kadaluarsa, sehingga tidak perlu membayar royalti. Sementara perusahaan elektronik Jepang dalam satu bulan mendaftarkan 50 hak paten.

"Perusahaan motor China biasanya manfaatkan hak paten yang kadaluwarsa karena murah. Kenapa murah? karena mereka memproduksi sesuatu yang pendaftaran hak patennya sudah exipred. Jadi tidak perlu bayar royalti," kata Achmad M Ramli, Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM (Kemkumham) di Jakarta, Senin (14/11).

Dia menambahkan, perusahaan Jepang tergolong rajin mengajukan hak paten bagi produk elektroniknya, bahkan hingga 50 hak paten dalam sebulan.

"Kalau perusahaan, dia mengajukan langsung dikomersialkan, sama kayak Toshiba, sebulan bisa daftarkan sampai 50 paten," jelas Achmad.

BACA JUGA: