JAKARTA, GRESNEWS.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji akan segera merampungkan pemberian remunerasi dan tunjangan fungsional bagi para jaksa dalam satu-dua minggu ke depan. Hal itu disampaikan SBY saat saat meresmikan Kawasan Adhyaksa Loka dan Rumah Sakit Umum Adhyaksa di Jalan Hankam Raya Nomor 60, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (12/9).

"Insya Allah bisa dan saya juga sudah berbicara dengan para menteri terkait," kata Presiden SBY seperti dikutip situs setkab.go.id.

Presiden mengaku telah membicarakan hal ini kepada menteri-menteri terkait, seperti Menteri Sekretaris negara, Sekretaris kabinet, dan juga Menteri Keuangan. Ia berharap remunerasi ini bisa rampung secepatnya sehingga bisa mengikuti apa yang didapatkan oleh hakim dan juga lembaga lain.

Mengenai berapa besaran remunerasi yang bakal diterima para jaksa, menurut SBY, masih dihitung pemerintah. Namun diharapkan, bisa berharap setara dengan institusi lain yang sudah lebih dulu mendapat remunerasi. "Jumlahnya berapa, inilah yang sedang kami bikin supaya lebih adil," ungkap SBY.

Dengan kesejahteraan yang semakin meningkat, Presiden berharap penyimpangan-penyimpangan di lingkungan kejaksaan yang hingga kini masih sering ia terima laporannya akan semakin berkurang. "Saya berharap perilaku menyimpang ke depannya bisa terus ditekan di semua sektor," tegasnya.

Saat menyampaikan sambutan itu, Presiden SBY sempat melihat ke arah wakil ketua KPK Busyro Muqoddas yang tersenyum ketika disampaikan soal remunerasai Jaksa. "Pak Busyro tersenyum di belakang karena kita ingin kalau kesejahteraannya meningkat dan tunjangannya baik, maka penyimpangannya jauh berkurang dan ini akan meringankan tugas KPK," kata Presiden SBY yang disambut tepuk tangan jajaran kejaksaan yang hadir di acara tersebut.

Dalam kesempatan itu, Presiden SBY juga memberikan apresiasi atas peningkatan kinerja Kejaksaan Agung. Peningkatan kinerja ini bisa dilihat dari catatan perkara yang ditangani. Misalnya, aset negara yang berhasil diselamatkan dalam kurun waktu 2004-2014 adalah Rp13,33 triliun dan US$19,06 juta.

"Ini tentu bukti nyata bahwa saudara di jajaran Kejaksaan, baik Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi seluruh Indonesia terus bekerja untuk melaksanakan tugas negara sambil melaksanakan reformasi dan peningkatan kinerja," ujar SBY.

SBY berpesan, sejalan dengan transformasi yang dilakukan bangsa Indonesia, ada dua hal penting dalam kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat. Keduanya adalah demokrasi yang makin matang dan berkualitas, serta hukum dan keadilan yang semakin tegak. "Kebebasan, penghormatan kepada HAM dan nilai-nilai demokrasi yang lebih penting," jelas Presiden.

Kalau negara hanya mengutamakan ketertiban, keamanan, dan pembuat aturan semata, lanjut Kepala Negara, maka negara bisa mengarah ke sesuatu yang otoritarian. Itu sesuatu yang ujungnya bisa menghasilkan tirani.

Presiden mengingatkan, tirani dan anarki adalah musuh kita semua. Oleh karena itu Presiden SBY mengajak semua pihak untuk mem bangun secara paralel demokrasi dan tegaknya hukum serta keadilan. “Meski berbeda-beda menyampaikan pandangannya, bebas mengkritik, tapi tidak boleh melawan hukum atau melanggar aturan yang berlaku," tutur SBY.

Hadir dalam peresmian Kawasan Adhyaksa Loka dan Rumah Sakit Umum Adhyaksa antara lain Jaksa Agung Basrif Arief, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menkes Nafsiah Mboi, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, dan Gubernur DKI Joko Widodo.

Seusai peresmian, Presiden SBY didampingi Gubernur DKI Joko Widodo yang merupakan Presiden Terpilih RI 2014-2019, serta Jaksa Agung Basrief Arief meninjau kawasan Adhyaksa Loka dengan menggunakan mobil golf

Sementara itu, Jaksa Agung Basrief Arief dalam sambutannya mengatakan kawasan tersebut memiliki luas 8 hektar. Tanah tersebut berasal dari barang rampasan negara dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Keberadaan kawasan ini manifestasi dan untuk peningkatan SDM Adhyaksa, kualitas kejaksaan bergantung kualitas SDM-nya. Tahun 2010 mulai dibangun pembangunan kawasan terpadu Adhyaksa Loka," tuturnya.

Kawasan ini terdiri dari beberapa bangunan, dormitory A, B, sarana diklat, disaster recovery center, club house sarana olahraga, Puri Adhyaksa, RSU Adhyaksa, masjid, Monumen Nurani Adhyaksa, dan power house.

"Anggarannya Rp1,76 triliun dari APBN Dipa Kejaksaan. Waktu pelaksanaan 3 tahun, anggaran 2010-2013," tutupnya. (dtc)

BACA JUGA: