JAKARTA, GRESNEWS.COM - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menilai reformasi di tubuh Kepolisian belum tuntas. Masih banyak pekerjaan rumah Kapolri Jendral Sutarman yang patut mendapat sorotan.

Catatan Kompolnas menyebut ada lima agenda reformasi di kepolisian yang belum berjalan baik. Menurut Komisioner Kompolnas M Nasser kelima hal menyangkut banyak aspek. Pertama terkait pembenahan Sumber Daya Manusia Polri. Menurut Nasser, SDM yang ada sekarang perlu diperkuat lagi. Promosi perwira di lingkungan kepolisian harus berdasarkan prestasi bukan karena Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Kedua, terkait dengan anggaran Polri yang tidak cukup. Akibatnya berimbas pada kinerja dan program kerja kepolisian. Sejatinya, kata Nasser, alokasi anggaran Polri semakin bertambah setiap tahunnya karena polisi bertanggung menjaga kemanan dan ketertiban di seluruh Indonesia. Saat ini anggaran kepolisian sesuai APBN 2014 sebesar Rp44,5 triliun.

Ketiga, penataan organisasi. Organisasi polisi sehaarusnya lebih besar di bawah, baik SDM dan anggaran. Kata Nasser, Polsek dan Polres harus lebih kuat dan profesional dalam melayani masyarakat. Namun hal itu belum terjadi hingga sekarang.

Keempat, peningkatan program pelayanan kepada masyarakat. Tidak seperti sekarang masyarakat banyak kecewa dengan pelayanan polisi. Hal itu bisa dilihat dari laporan pengaduan masyarakat yang disampaikan yang disampaikan ke Inspektorat Pengawasan Umum Mabes Polri, Provost dan Kompolnas sendiri.

Kelima, penyelesaian kasus-kasus yang menyentuh kepentingan banyak orang, seperti kasus kejahatan jalanan, kejahatan korupsi, transnasional dan mengurangi korban lalu lintas.

Khusus kasus korupsi, Kompolnas mengaku kecewa dengan kerja kepolisian. Pasalnya, melihat penangangan kasus di kepolisian jauh dari memuaskan karena dalam banyak kasus korupsi justru lebih banyak ditangani kejaksaan.  "Padahal jumlah polisi lebih banyak," kata Nasser.

Indonesia Police Wacth (IPW) juga  memberikan catatan kritisnya. Di usia Kepolisian yang ke- 68, IPW melihat Polri belum berhasil memberikan rasa aman dan kepastian hukum kepada masyarakat.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan, Polri belum mampu mewujudkan dogma Tribratanya secara utuh. Padahal ada 400 ribu anggota Polri namun belum mampu mewujudkan karakter Polri yang diinginkan Tribrata. Polri masih larut dalam aneka warna karakter yang dimunculkan 400.000 anggotanya.

Neta menilai Polri mulai kehilangan jati diri, kehilangan karakter, tidak mampu bersikap arif, kurang bijaksana, belum dewasa dan jauh dari sikap yang senantiasa mengayomi masyarakat.

15 tahun Reformasi Polri, jajaran Polri dinilai gagal melakukan perubahan kultural, sehingga mentalitas jajaran Polri sering dikeluhkan publik. Akibatnya, Polri selalu gagal memberi kepastian hukum bagi publik. Saat ini banyak kasus besar yang menyangkut pejabat negara mandeg.

"Ini membuktikan dalam polisi menangani kasus yang punya kekuasaan cenderung lamban, tapi menangani kasus orang biasa polisi akan bersikap profesional dan cepat," kata Neta kepada Gresnews.com, Selasa (1/7).

BACA JUGA: