JAKARTA, GRESNEWS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun Polri diminta transparan menjelaskan detail kasus yang menjerat Budi Gunawan  dan Bambang Widjayanto. KPK harus membuka kasus dan oknum lain di balik Budi Gunawan, begitu pula Polri yang harus membuka bukti kasus Bambang kepada publik.

Pasalnya penetapan tersangka kedua belah pihak beruntun terjadi setelah momen penetapan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kini kasus tersebut meluas dengan adanya laporan terhadap Wakil Ketua KPK lainnya, yakni Adnan Pandu Praja.

"KPK harus terbiasa dengan kritik, konsisten, dan kuat menghadapi ini Jangan terlampau terganggu," kata Pengamat politik Boni Hargens, saat diskusi "Polri vs KPK. Siapa Bermain Apa di Balik Layar?" di Warung Tekko, Kuningan, Minggu (25/1).

Menurutnya, KPK harus berani membuka kasus rekening gendut BG kepada publik. Pun demikian dengan Polri yang harus terbuka terhadap kesalahan BW. Ia berharap Polri dapat mempertanggungjawabkan segala tindakannya.

"Jika benar BW bersalah, nyatakan di mana salahnya, harus transparan. Jangan seperti kemarin tiba-tiba BW ditangkap, jangan-jangan besok Abraham Samad ditangkap," katanya.

Masukan dari masyarakat harus tetap diperhatikan KPK, dimana sebagai lembaga yang amat dipercaya, KPK harus menjauhkan diri dari berbagai agenda politik praktis dalam menangani kasus. Dalam hal ini, pengusutan kasus rekening gendut harus tuntas hingga ke lini semua perwira tinggi Polri. Ini harus dilakukan agar KPK tidak dinilai tebang pilih.

"Apa hanya BG yang punya rekening tak wajar? Semua yang punya rekening tak wajar harus dibongkar," ujar Viktor Sirait, Relawan pendukung Jokowi dalam kesempatan yang sama.

KPK dan Polri juga diharapkan tak saling menjatuhkan. Kedua belah pihak haruslah bersikap profesional dan tidak mengulangi kesalahan yang sama di lain waktu. Bahkan ia meminta Polri dapat ikut menjalankan tugas memberantas korupsi bersama KPK.

"Ke depan, KPK dan Polri tidak boleh saling menjelekkan, tidak saling menjatuhkan satu sama lain," katanya.

BACA JUGA: