JAKARTA, GRESNEWS.COM - Dalam waktu dekat jajaran kepolisian akan melakukan mutasi secara besar besaran terhadap sejumlah perwiranya. Posisi yang akan dimutasi antara lain posisi-posisi strategis, seperti Asisten
SDM, Kadiv Propam, dan sejumlah kapolda. Mutasi besar-besaran itu menyusul akan adanya  38 perwira tinggi tinggi yang akan segera memasuki pensiun dalam 6 bulan ke depan. Perwira yang pensiun itu mulai dari jenderal bintang empat hingga kombes.

Namun Indonesia Police Watch  (IPW) menilai mutasi ini terhitung terlambat dari waktu yang seharusnya. Hal ini menurutnya akibat terjadinya proses tarik menarik antar kelompok di kepolisian. Masing-masing elit ingin menampilkan kader terbaiknya, terutama untuk posisi Asisten SDM, Propam, Kapolda Papua, Kapolda Jabar, Kapolda Metro dan lainnya. Akibatnya, meski sudah ada perwira yang pensiun, mutasi belum juga bisa dilakukan.

Mutasi kali ini dilakukan karena dua hal. Pertama, banyaknya perwira yang akan pensiun hingga enam bulan ke depan.

Menurut Koordinator  IPW, Neta S Pane perwira yang pensiun meliputan Akpol angkatan 80 hingga Akpol 85. Di Akpol 80 ada dua perwira yang pensiun. Akpol 81 terbanyak yakni mencapai 15 perwira, termasuk mantan Kapolri Jenderal Sutarman yang pensiun September. Akpol 82 ada 10 yang pensiun. Akpol 83 ada sembilan, Akpol 84 ada satu, dan Akpol 85 satu yang pensiun.

"Tarik menarik dalam mutasi kali ini terjadi antara Akpol 82 dengan Akpol 83 dan Akpol 84," kata Neta dalam siaran persnya.

Sementara dari Akpol 82, teman satu angkatan Kapolri Haiti, ada empat nama yang bakal dimunculkan memegang jabatan strategis, yakni Irjen Ngadino, Irjen Sabar Rahardjo yang pernah dicopot sebagai Kapolda DIY karena kasus Cebongan, Irjen Happy Kartika, dan Irjen Budi Winarso. Yang menarik dari mutasi kali ini adalah akan bergesernya perwira Akpol 86 dan Akpol 87 ke posisi strategis.

IPW berharap, mutasi kali ini diwarnai dengan semangat reformasi mental dan mengedepankan profesionalisme kepolisian dan bukan hanya karena faktor pertemanan satu angkatan. Sehingga proses perubahan Polri bisa
segera digulirkan secara cepat dan masyarakat bisa merasakan hadirnya polisi sipil yang profesional.

BACA JUGA: