‎JAKARTA, GRESNEWS.COM - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi akhirnya mengakui kunjungannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah untuk membicarakan berbagai masalah yang terjadi di lembaga antirasuah itu. Salah satunya terkait kasus penangkapan Novel Baswedan.

Menurut Hasyim, pihaknya sudah secara jelas mendapatkan informasi mengenai perkara Novel Baswedan dari para pimpinan KPK. Namun, ia juga tidak akan mendengar dari satu pihak saja, Hasyim juga akan mendengar keterangan tersebut dari pihak kepolisian.

"Saya hanya ingin mengetahui duduk masalahnya yang sekarang dihadapi KPK dan sudah diterangkan semua, lalu besok pagi saya akan ketemu Polri. Setelah ketemu Polri baru saya akan buat rilis," ujar Hasyim seusai bertemu pimpinan KPK di Jakarta, Rabu (6/5).

Hasyim membantah bahwa salah satu hal yang dibicarakan dalam pertemuan tadi adalah evaluasi kepemimpinan Komisaris Jenderal Budi Waseso di Badan Reserse dan Kriminal Polri. Budi disinyalir sebagai orang yang bertanggung jawab atas penangkapan terhadap Novel Baswedan.

Sayangnya, Hasyim tidak ingin menjelaskan perihal pertemuan tadi. Menurut mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama itu, ia akan memberikan keterangan kepada wartawan seusai pertemuan dengan Polri. Hal itu dilakukan agar pemberitaan yang dimuat media seimbang.

"Ndak (tentang Budi Waseso). Dia (KPK) cerita secara umum semuanya, tapi besok itu saya baru ketemu Polri dan saya tidak bisa menyampaikan sesuatu tidak seimbang," imbuh Hasyim.

Saat ditanya apakah menurutnya kasus Novel Baswedan ini adalah bentuk kriminalisasi seperti yang menimpa dua pimpinan nonaktif KPK lainnya yaitu Bambang Widjojanto dan Abraham Samad, Hasyim enggan menanggapinya. Ia kembali menegaskan tidak akan mengeluarkan pernyataan apapun sebelum bertemu pihak Kepolisian.

Hasyim mengatakan, langkahnya menemui pimpinan KPK sudah diketahui oleh Presiden Joko Widodo. "Tadi pagi saya sudah bertemu presiden," ucap Hasyim.

Sementara itu, Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha juga enggan menjelaskan perihal pertemuan ini. Menurutnya, kedatangan Hasyim hanyalah silaturrahmi kepada pimpinan KPK.

Saat ditanya apakah kedatangan ini membicarakan tentang kasus Novel Baswedan, Priharsa membantahnya. "Tidak bahas itu. Bahas pemberantasan korupsi melalui pendekatan agama," kata Priharsa kepada Gresnews.com.

BACA JUGA: