JAKARTA, GRESNEWS. COM - Komisi Pemberantaaan Korupsi (KPK) membantah pernyataan kuasa hukum Komjen Budi Gunawan, Razman Arif Nasution yang menyebut surat panggilan terhadap kliennya tanpa ada tanda terima . Razman saat konferensi pers di Mabes Polri mengatakan surat panggilan itu dikirimkan secara liar karena hanya diberikan tanpa ada tanda terima.

Kepala Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha langsung menangkis tudingan itu. Priharsa mengatakan surat pemanggilan itu sudah sesuai prosedur yang berlaku dan ada tanda terima dengan nama yang cukup jelas.

"Surat dikirimkan ke empat tempat, dan semua ada tanda terimanya. Jadi tidak benar kalau tidak ada yang menerima," kata Priharsa di Kantornya, Jumat (30/1).

Priharsa pun menjabarkan para penerima surat panggilan itu. Pertama di Rumah Dinas Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) yang menerima bernama Safriyanto. Kemudian di Kantor Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) petugas penerima bernama Suhardiyanto.

Penyidik juga mengirimkan surat pemanggilan ke rumah pribadi Budi Gunawan di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. Di rumah itu, KPK juga menunjukan penerima surat yaitu Hariyanto. Karena Budi Gunawan salah satu perwira tinggi Polri, KPK juga mengirimkan surat tembusan kepada tampuk pimpinan Korps Bhayangkara itu.

"Kita juga kirim ke Sekretaris Pimpinan (Sespim) Polri untuk disampaikan surat penghadapan ke Wakapolri karena yang bersangkutan anggota Polri," ujar Priharsa. Di Sespim Polri itu, Priharsa mengatakan, ada tertera nama petugas penerima yaitu Dwi Utomo.

Pernyataan ini tentu saja membantah pernyataan Razman Arif selaku kuasa hukum Budi Gunawan. Dalam jumpa pers di Mabes Polri surat panggilan pemeriksaan yang diterima oleh kliennya pada Senin (26/1) itu dinilainya tidak memenuhi prosedur standar operasi. Kepada awak media  Razman sempat memperlihatkan lembaran surat pemanggilan pemeriksaan dengan bagian penerima dan pengirim yang kosong.

"Idealnya bagian serah terimanya diisi dan dipotong sehingga terlihat siapa penerima, siapa yang memberikan. Saya tanya pembantu rumah tangga, staf ajudan, surat dapat darimana, mereka hanya bilang itu (surat) diantar dan pengantarnya langsung pergi," ujarnya.

BACA JUGA: