JAKARTA, GRESNEWS.COM - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah merampungkan penelusuran rekam jejak atas daftar nama calon menteri pengisi kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Selanjutnya, dokumen hasil penelusuran ini akan diserahkan kembali kepada Jokowi.

"PPATK sudah selesai menelusuri rekam jejak nama-nama yang diberikan kepada kami dan hari ini akan diserahkan kembali kepada pak Jokowi-JK," kata Kepala PPATK Muhammad Yusuf kepada Gresnews.com, Minggu (19/10).

Namun Yusuf enggan menjelaskan apakah diantara daftar nama calon menteri Jokowi-JK tersebut ada yang diberikan catatan atau berupa rekomendasi dari instansinya. "Kami tidak mau mendahului karena tida etis, sebaiknya kita tunggu saja keterangan dari pak Jokowi-JK," tuturnya.

Sebab, kata dia, PPATK sebagai lazimnya hanya menelusuri transaksi para calon menteri itu di database Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LKTM) dan Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LKTK).

Seperti diketahui, presiden terpilih Joko Widodo meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan PPATK menelusuri rekam jejak 34 nama calon menteri untuk kabinetnya. Selanjutnya, daftar nama tersebut diserahkan Jokowi melalui mantan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto kepada PPATK pada Jumat (17/10) lalu.

Sedangkan kepada KPK diserahkan mantan Kepala Staf Tim Transisi Rini Soemarno dan mantan Deputi Tim Transisi Hasto Kri‎stianto di hari yang sama, juga untuk ditelusuri rekam jejak dan sejumlah transaksi keuangannya.

Sebelumnya, Andi menyatakan akan menerima dokumen yang berisi hasil penelusuran rekam jejak 34 nama calon menteri kabinet Jokowo-JK dari KPK dan PPATK dengan catatan-catatan. Setelah laporan penelusuran diterima, selanjutnya, kata Andi, Jokowi-JK baru akan memanggil nama-nama yang dinyatakan bersih untuk meminta kesediaan mereka menjadi menteri dalam kabinet Jokowi-Kalla.

"Nanti Pak Jokowi hanya tinggal menghubungi dan memanggil para calon menteri untuk diminta kesediaannya," kata Andi kepada wartawan di Rumah Dinas Gubernur DKI, Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat, Minggu (19/10).

BACA JUGA: