JAKARTA, GRESNEWS.COM - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyerahkan kepada Presiden SBY mengenai dua nama peserta yang lolos dalam sesi wawancara beberapa waktu lalu. Dua nama tersebut yaitu Busyro Muqoddas yang masih menjabat sebagai Wakil Ketua KPK dan Analis Hukum Internasional dan Kebijakan Sekretariat Kabinet RI Roby Arya Brata.

KPK sendiri sepertinya berharap Busyro terpilih kembali menjadi pimpinan. Hal tersebut terlihat dari pernyataan Juru Bicara KPK Johan Budi. "Dalam situasi saat ini tentu lebih baik jika pimpinan yang dipilih adalah kandidat yang sudah mengenal baik KPK,"kata Johan kepada wartawan, Kamis (16/10).

Pria yang telah dipromosikan menjadi Deputi Bidang Pencegahan ini beralasan, saat ini soliditas lima komisioner KPK sangat baik, hal ini disebabkan para pimpinan tersebut sudah bekerjasama cukup lama, sehingga mereka bisa saling mengerti satu sama lain. Selain itu, kata Johan, Ketua KPK Abraham Samad pun menyatakan hal yang sama, bahwa hubungan kedekatan para pimpinan berjalan sangat baik.

Sementara itu, Roby sendiri saat dihubungi Gresnews.com bersyukur karena dipercaya pansel mendampingi Busyro. Roby pun mengaku tidak ada persiapan khusus menjelang fit and proper tes (uji kelayakan) yang akan dilakukan para anggota DPR.

"Tanggapan saya, inalillahi. Semoga Allah memberikan kekuatan pada saya. Insya Allah saya siap (uji kelayakan di DPR)," kata Roby kepada Gresnews.com, Kamis (16/10).

Ketika ditanya apa reaksinya atas pernyataan Johan Budi, Roby pun belum memberikan tanggapannya.

Sementara itu, Busyro Muqoddas pun hingga saat ini belum memberikan tanggapan atas keberhasilannya lolos dalam tes wawancara. Pesan blackberry messenger yang dikirim Gresnews.com sudah diterima Busyro, hal itu terlihat dari notifikasi yang bertuliskan "D" (Delivered).

Ketua Pansel Amir Syamsudin telah mengumumkan nama yang lolos tersebut di Kantor Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Setelah seleksi wawancara, akhirnya terpilih dua calon untuk disampaikan kepada Presiden RI, yakni Busyro Muqoddas dan Robby Arya Brata,"  Amir saat membacakan surat keputusan Pansel KPK di Istana Negara, Kamis (16/10).

Dua nama itu kemudian akan diserahkan oleh Presiden kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk diseleksi. Amir mengatakan, Pansel KPK sudah melakukan tugasnya, yakni menyerahkan dua kali dari jumlah kebutuhan yang diperlukan.

KPK butuh satu orang untuk mengisi posisi wakil ketua setelah masa jabatan Busyro habis pada Desember mendatang. DPR nantinya akan memilih satu nama melalui mekanisme uji kepatutan dan kelayakan. Amir menuturkan, awalnya ada 104 pendaftar. Namun, jumlah itu terus berkurang setelah melalui empat tahap seleksi, yakni seleksi administrasi, seleksi makalah, provide assessment, dan wawancara.

Untuk mengetahui kualitas kepemimpinan, integritas, kompetensi, dan independensi calon pimpinan KPK, pansel KPK melakukan penggalian informasi, mulai dari opini masyarakat, penilaian kondisi keluarga, hubungan masyarakat, pencapaian karier, hingga aktivitas organisasi.

"Penelusuran mendalam juga dilakukan atas rekam jejak calon, baik melalui penelusuran harta dan sejarah pembayaran pajak, serta utang piutang. Kami juga sudah melakukan penelusuran kepribadian oleh tim ahli dalam rangka melihat sikap kepemimpinan, kompetensi, dan independensi," ucap Amir.

BACA JUGA: