JAKARTA, GRESNEWS.COM – Transaksi online memang bikin para pebisnis semakin mudah menjangkau customer sekaligus melakukan transaksi jarak jauh. Bisnis pun jadi semakin lancar dan efisien. Cukup pesan barang, kirim bukti pembayaran, dan si pedagang akan mengirim barang ke si pemesan.

Tetapi sistem bisnis seperti ini kerap juga bikin pening kepala. Contohnya seperti yang dialami Indra Kurniawan, seorang pebisnis online yang rekeningnya di Bank BRI mendadak minus Rp1 miliar gara-gara dituding customernya melakukan penipuan dan minta rekening Indra diblokir. Padahal, Indra menjalankan bisnisnya dengan benar, hanya saja dalam kasus ini, dia mengakui ada keterlambatan pengiriman barang gara-gara terhambat libur lebaran.

Alhasil ketika rekening Indra dimintakan agar diblokir oleh si customer, Indra terkejut bukan kepalang. Sebab BRI tak cuma memblokir rekening milik istrinya itu, tetapi juga membuatnya minus Rp1 miliar. Indra pun pusing tujuh keliling.

Kisah kisruh rekening BRI minus Rp1 miliar ini bermula ketika Indra melakukan transaksi online dengan seorang customer dari Riau yang ingin memesan karpet dan beberapa barang lain yang dijual Indra secara online.

Saat itu, sebelum lebaran, Indra sudah mengirimkan satu jenis barang sesuai pesanan kepada si customer. Nah, masalah timbul ketika Indra hendak mengirimkan barang pesanan kedua dan ketiga. Dua barang yang dipesan itu masih dalam tahap produksi, dan terhambat karena ada libur lebaran. Alhasil, barang itu tak bisa dikirim sesuai jadwal yang diminta si customer.

Rupanya si customer tak sabaran dan menganggap Indra melakukan penipuan. "Dikira dia (customer-red), kita nipu," ujar Indra kepada gresnews.com, Jumat (21/8).

Tak dinyana, si customer melapor ke BRI dan meminta rekening yang digunakan Indra untuk bertransaksi ini, yaitu rekening di BRI milik istrinya, Citra, agar diblokir. Celakanya, rekening milik Citra ini tak sekadar diblokir tetapi juga diminuskan. "Setelah itu dia lapor ke bank (BRI), diminusin Rp1 miliar (diblokir)," kata Indra.

Persoalan jadi rumit setelah sehari kemudian, barang yang dipesan si customer ternyata sampai. "Besoknya barangnya sampai ke customer," ujar Indra.

PROBLEM BERALIH KE BRI - Lantaran barang sudah terkirim dan sudah diterima customer, Indra pun melakukan komplain kepada Bank BRI lantaran tak hanya diblokir, rekening milik Citra juga diminuskan Rp1 miliar. Untuk itu, Citra langsung mendatangi bank BRI unit Rawa Kalong, Bekasi dan meminta penjelasan.

Menurut cerita Indra, pada mulanya kepala cabang BRI Rawa Kalong Sania mau menemui Citra. Citra pun meminta penjelasan soal pemblokiran rekeningnya. Tapi pihak BRI menyatakan tidak bisa memberikan data apapun. Citra malah diminta untuk mengecek sendiri ke customernya perihal pengajuan pemblokiran rekeningnya.

Karena hasil permintaan penjelasan dari BRI nihil, Indra bersama Citra pun kembali mendatangi BRI sore harinya. Tapi sore harinya Sania tidak lagi mau menemuinya untuk dimintai penjelasan. Indra pun mendesak BRI agar diberikan data soal customer yang mengajukan pemblokiran rekeningnya. Setelah didesak, akhirnya data tersebut bisa dimunculkan dan Indra langsung melakukan klarifikasi dengan customernya.

Setelah clear dengan customer, kini permasalahan berpindah antara Indra dan pihak BRI Rawa Kalong. Indra mengeluhkan saldo di rekening istrinya yang berkurang Rp1 miliar. Akibatnya, ketika ada uang masuk ke rekeningnya, minus saldonya berkurang.

Indra komplain karena seolah-olah ia memiliki utang sebesar itu. Jumat (21/8) Indra pun kembali mendatangi kembali BRI Rawa Kalong. Akhirnya Kepala cabang BRI Rawa Kalong Sania mau menemuinya. Saat ditemui, Sania meminta maaf kepada Indra karena tidak bisa ditemui kemarin karena sedang menghadapi masalah pribadi.

Sania juga malah meminta agar postingan Indra soal masalahnya dengan BRI di jejaring sosial media diralat. Alasannya, Sania menyatakan sudah membantunya.

Setelah pertemuan Indra dengan Sania, akhirnya pihak BRI mendatangi toko milik Indra untuk menindaklanjuti pemblokiran. Akhirnya, laporan customer Indra dicabut dari kepolisian dan tak bermasalah lagi. Kini yang masih menjadi persoalan adalah pemblokiran dan saldo rekeningnya yang menjadi minus Rp1 miliar.

"Saya juga tidak ingin lapor kemana-mana. Terutama kepala cabang BRI-nya lah ada itikad baiknya. Yang jadi ganjalan dengan customer tidak ada. Justru saya dengan banknya. Kok jadi ribet begitu," jelas Indra yang sampai kini masih belum juga mendapatkan kembali pemulihan rekening milik istrinya itu.

PENJELASAN PIHAK BRI RAWA KALONG - Kepala Unit Rawa Kalong Sania mengklarifikasi soal pemblokiran rekening Citra. Pemblokiran rekening sudah bisa dibuka hari ini dan sudah bisa dipakai seperti semula. Permasalahannya, Indra memang meminta BRI agar membuka rekening pada hari itu juga, Kamis (20/8) kemarin. Padahal baik pemblokiran dan pembukaan pemblokiran hanya bisa dilakukan oleh kantor pusat.

"Mengenai prosedurnya ada tahapan-tahapannya. Jadi tidak bisa dibuka dalam jangka waktu yang Pak Indra inginkan yaitu satu hari. Karena harus mencari kejelasan dulu, mencari datanya," ujar Sania saat dihubungi gresnews.com, Jumat (21/8).

Ia menambahkan, untuk membuka pemblokiran rekening, ia harus melakukan kunjungan ke nasabah yang melaporkan agar dilakukan pemblokiran untuk membuat surat pernyataan, sehingga BRI harus mengkonfirmasi kejelasan dari customer Indra. Customer Indra yang berdasarkan data BRI berdomisili di Medan (sementara Indra bilang, customernya asal Riau-red) pun ternyata sudah mencabut laporannya dari kepolisian. Menurutnya, hal ini juga memakan waktu.

BRI, kata Sania, harus melalui beberapa tahapan tadi sehingga pembukaan pemblokiran tidak bisa dilakukan saat itu juga. Pembukaan pemblokiran, kata dia, bisa dilakukan setidaknya dalam jangka 1x24 jam. BRI, menurut Sania, sudah bisa menyelesaikan persoalan administrasi itu dan pembukaan blokir bisa selesai hari ini.

Adapun saat Indra meminta BRI membuka nama pemohon blokir rekeningnya, BRI memang menyatakan menolak untuk memberikan informasi tersebut. Menurut Sania, informasi mengenai nasabah memang tertutup, sehingga ketika ada informasi yang harus diberikan, ia harus terlebih dulu memina izin pimpinannya.

"Saya cari jalan terbaik untuk semua. Jadi tidak mau grasa-grusu. Seperti yang Pak Indra inginkan harus dibuka blokir hari itu. Tapi kami harus cari datanya. Jadi biar semua selesai dengan aman dan tentram. Jadi tidak menimbulkan bekas dan tidak menjelekkan nama besar kantor kami atas laporan ini. Tapi kami legowo, Pak Indra butuh bantuan saya bantu. Tapi saya minta jangan diperpanjang lagi karena sudah menyelesaikan yang Pak Indra inginkan," tuturnya.

MINUS RP1 MILIAR KARENA SISTEM - Terkait pemblokiran rekening BRI yang mengakibatkan saldo menjadi minus Rp1 miliar, menurut Sania hal tersebut merupakan sistem. Maksudnya, ketika rekening nasabah dalam keadaan terblokir, nasabah tidak akan bisa mengeluarkan uang dari rekeningnya. Tapi transfer uang bisa tetap masuk ke rekeningnya.

Pada saat blokir dibuka, saldo nasabah tidak akan terkurangi sedikit pun dan saldo sepenuhnya menjadi milik nasabah. Jadi angka minus Rp1 miliar tersebut menurut Sania hanya sistem pemblokiran. Misalnya, saldo rekening nasabah terdapat Rp4 juta. Lalu dilakukan pemblokiran sehingga muncul minus Rp1 miliar.

Kalau nasabah mengecek di mesin anjungan tunai mandiri (ATM), maka yang akan muncul angka Rp1 miliar dikurangi Rp4 juta di struk transaksi pengecekan. Tetapi kalau blokir dibuka, saldo akan pulih seperti semula, sehingga ia kembali menegaskan minus Rp1 miliar hanya sistem yang terbaca di ATM, tetapi tidak akan terbaca nantinya di buku tabungan nasabah.

"Adapun uang yang masuk ke rekening nasabah yang terblokir akan tetap masuk. Tapi nasabah tidak bisa mengambil uang," katanya.

Sania menjelaskan pemblokiran yang dilakukan BRI tentunya memang memiliki dasar yaitu surat perintah kepolisian. Jadi harus ada pihak yang melapor ke kepolisian setempat agar bisa terbit surat perintah kepolisian untuk memblokir rekening tertentu.

BRI, kata Sania, memang tak bisa semena-mena menutup atau memblokir langsung rekening nasabah. "Begitupun pada saat membuka blokir rekening," ujarnya.

BACA JUGA: