Seperti Apa Jaksa Agung Ideal?
JAKARTA, GRESNEWS.COM - Pasangan presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla mulai pasang mata mencari para pembantunya dalam pemerintahan ke depan. Salah satu posisi yang patut disorot adalah Jaksa Agung.
Nah siapa para calon Jaksa Agung yang mulai muncul. Ada beberapa nama yang beredar seperti pengacar senior Adnan Buyung Nasution, Todung Mulya Lubis dan Ketua KPK Abraham Samad. Bahkan nama Samad berdasar polling di kabinetrakyat.com cukup diminati.
Namun Ketua Komisi Kejaksan Halius Husein punya kriteria khusus calon Jaksa Agung pengganti Basrief Arief. Halius tak gubris dan tak ingin terjebak Jaksa Agung harus jaksa karier dan non karier. Asalkan dua kriteria yang disodorkan Komjak terpenuhi.
Pertama, sebagai Jaksa Agung tentu harus menguasai hukum. Ia mampu dan mengerti kerja penyelidikan dan penyidikan. Sehingga Jaksa Agung sebagai pengambil keputusan bisa memberikan kebijakan yang adil.
Kedua, seorang Jaksa Agung tahu luar dalam institusi Kejaksaan. Sebab ketika dirinya dilantik bisa langsung bekerja tanpa perlu adaptasi dan belajar dulu. "Tak perlu populer atau pengen beken, jika itu mau dibawa kemana Kejaksaan ini," kata Halius kepada Gresnews.com, Selasa (19/8).
Komisi Kejaksaan, jelas Halius, merasa perlu mengawal calon Jaksa Agung ke depan. Sebab penentuan tersebut dipastikan bakal berpengaruh pada proses penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.
Sebelumnya, pengamat antikorupsi Roby Arya Brata mengatakan, siapapun Jaksa Agung yang bakal ditunjuk Jokowi nanti harus memiliki komitmen kuat dalam hal pemberantasan korupsi. Sebab saat ini banyak kasus-kasus besar masih menjadi pekerjaan rumah besar Kejaksaan Agung.
Seperti diketahui, sejumlah kasus korupsi hingga kini banyak mengendap di Kejagung. Kasus Bank Bukopin, Jamsostek, Penjualan Aset Patal Bekasi dan kasus-kasus lain. Termasuk kasus TransJakarta yang hingga saat ini dinilai belum menyentuh aktor sebenarnya. Dalam kasus ini, nama Jokowi ikut terseret.
"Jaksa Agung ke depan harus punya komitmen kuat pemberantasan korupsi," kata Arya.
- Komisi Kejaksaan Minta Masukan Publik untuk Seleksi Kajati
- Bahaya Terselubung di Balik Rencana Revisi UU Kejaksaan
- Kejaksaan Perlu Perbaiki Pola Penyerapan Anggaran
- Kejagung Sisir Pihak Lain Korupsi Bandara MOA
- Kejagung Digoyang Isu Jual-Beli Jabatan
- Upaya Mengikis Habis Praktik Rasuah di BUMN
- Putusan MK Soal SPDP Tutup Celah Aparat Hukum Main Perkara
