JAKARTA, GRESNEWS.COM - Merosotnya perolehan suara Partai Demokrat yang berdampak terlemparnya banyak politisi partai berlambang mercy itu dari Senayan,  diduga disebabkan karena isu korupsi yang sangat kuat. "Itulah yang memiliki efek bagi persepsi masyarakat terhadap partai Demokrat, yang kemudian berimbas kepada perolehan suara para petinggi-petinggi Demokrat," ujar Dosen Ilmu Politik dari Universitas Islam Negeri Jakarta Ahmad Bakir Ihsan.     

Anjloknya perolehan suara itu juga disebabkan oleh pondasi kelembagaan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono yang ternyata sangat tidak kuat. Sehingga ketika ada isu yang menimpa partai, partai menjadi lemah dan menjadi runtuh. Kelembagaan tidak kuat karena partai Demokrat merupakan partai yang baru, mengingat baru dua kali pengalamannya  ikut pemilu. Walaupun partai lain juga belum tentu kuat,  tetapi partai lain sudah memiliki pengalaman yang panjang di dunia politik.

Disisi lain  mereka tidak terpilih juga karena tidak pernah berinteraksi dengan masyarakat. "Konsekuensinya perolehan suara partai Demokrat turun drastis," kata Ahmad kepada Gresnews.com, Jakarta, Jumat (25/4).

Sementara pengamat politik dari Universitas Indonesia Maswadi Rauf menilai tidak terpilihnya para petinggi Demokrat tidak akan menyudahi partai tersebut. Menurutnya tidak terpilihnya para petinggi Demokrat itu merupakan fenomena biasa dalam kancah politik Indonesia.

Maswadi mengatakan demokrasi Indonesia akan merugi jika ada salah satu partai yang bubar akibat tidak berhasil memperoleh suara disetiap pemilu,  karena partai merupakan salah satu instrumen dalam pilar demokrasi. Artinya, partai Demokrat harus tetap bertahan dan partai Demokrat harus ingat bahwa politik tidak mengenal kata putus asa. "Politik itu kan ada yang kalah, begitu juga yang sebaliknya. Politik itu kan harus punya harapan," kata Maswadi.

Sebagaimana diketahui, petinggi partai Demokrat bukan hanya Amir Syamsudin yang tidak terpilih sebagai anggota legislatif pada pemilihan legislatif kemarin. Ketua DPR Marzuki Alie, Wakil Ketua Umum Max Sopacua, Anggota Dewan Pembina Hayono Isman, Sutan Bhatoegana, Inggrid Kansil, dan Nova Riyanti Yusuf  juga harus menelan pil pahit dengan tidak terpilihnya sebagai anggota legislatif.

BACA JUGA: