JAKARTA, GRESNEWS.COM - Badai rupanya belum mau pergi dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Belum habis badai penangkapan dan penetapan tersangka Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto atas tuduhan mengarahkan kesaksian palsu dalam sidang sengketa hasil Pilkada Kotawaringin Barat, Kalteng, kini terbit laporan baru atas nama Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja.

Adnan dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri oleh kuasa saham dan kuasa hukum PT Desy Timber di Berau Kalimantan Timur (Kaltim) Mukhlis. Adnan dilaporkan atas dugaan kejahatan serta tindakan kriminal berupa "perampokan" perusahaan dan kepemilikan saham secara ilegal serta kejahatan lainnya. "Semoga para mafia dan segala bentuk kejahatan yang berlindung di balik institusi penegakan hukum dapat hilang di negeri ini," kata Mukhlis di halaman Gedung Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (24/1).

Mukhlis menjelaskan, PT Desy Timber di Berau berdiri sejak 1970, sementara Adnan dan Indra Yoga diminta perusahaan sebagai penasehat hukum. Namun, lanjut Mukhlis, sejak tahun 1996 Adnan dan Indra melakukan perampokan saham melibatkan salah satu notaris. "Kami membawa data-data secara lengkap, tetapi belum bisa kami sampaikan sekarang sebelum bertemu penyidik Bareskrim, Mabes Polri," jelasnya.

Menurutnya, kasus Adnan ini harus segera ditindaklanjuti, dipanggil dan diadili karena merugikan dan memiskinkan banyak pemilik saham. Diantaranya adalah Badan Usaha Milik Daerah atau Perusahaan Daerah Perusda) Berau dan  PT Albanjari di Balikpapan. Ketika didesak menunjukkan bukti-bukti "kejahatan" yang dituduhkan kepada Adnan, Muklis mengelak dan langsung masuk Gedung Utama Bareskrim.

Serangkaian serangan badai memang terus melanda lembaga antirasuah itu. Semenjak KPK menetapkan calon Kapolri Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka kasus rekening gendut perwira tinggi Polri, KPK terus diuji berbagai masalah. Eskalasi serangan badai ke KPK meningkat pasca Pelaksana tugas (Plt) Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menuding tindakan KPK yang menetapkan calon tunggal Kapolri Budi Gunawan sebagai tersangka bermotif politis. Dia menyebut penetapan itu bermotif dendam karena Abraham Samad dulu gagal jadi cawapres bagi Jokowi.

Ketika serangan badai Hasto belum reda, muncul serangan yang lebih dahsyat ketika tanpa didahului hembusan angin dan terpaan hujan, tiba-tiba aparat Bareskrim Mabes Polri dipimpin seorang perwira tinggi bintang satu menangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto usai mengantar anaknya ke sekolah, Jumat (23/1).

Badai BW sedikit mereda ketika Mabes Polri menangguhkan penahanan yang bersangkutan, dini hari tadi. Namun belum lagi badai berlalu sepenuhnya kini ada lagi serangan terbaru yang mengincar Adnan. Rakyat kembali akan diuji kesabarannya dalam menghadapi situasi hukum dan politik yang semakin tak menentu ini. Tentunya sekali lagi Presiden Joko Widodo bakal dituntut ketegasannya untuk bersikap!

BACA JUGA: