JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri Brigjen Polisi Boy Rafli Amar mengatakan, hasil otopsi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menunjukkan, Jaya Komara Bos Koperasi Langit Biru, meninggal karena serangan jantung saat terlelap pada pukul lima hingga enam pagi.

Volume jantung Jaya Komara dua kali lipat dari normal. Jaya Kumara memang ada kelainan Jantung," kata Boy di Divisi Humas Mabes Polrim Jakarta, Jumat (14/9).

Ia menambahkan, kepolisian masih masih mendalami peristiwa kematian JK. Pasalnya, JK sempat berkomunikasi dengan rekan-rekan satu selnya, Titik Suyito pada pukul 03.30 WIB dan selanjutnya berkomunikasi dengan Ntun pada pukul 04.30 WIB.

"Tetapi berdasarkan fakta, tidak ada tanda-tanda kekerasan," tambahnya.

Boy menuturkan, kepolisian telah membentuk tim gabungan yang terdiri dari Penyidik Reskrim dan Propam. Untuk langkah selanjutnya akan melakukan pemeriksaan terhadap 10 tahanan yang ada di rutan Polres Tangerang. Selain itu, Briptu Hendra yang menjadi petugas jaga pada malam itu juga dimintai keterangan.

JK menjalani penahanan dalam kasus penipuan PT KLB selama 50 hari. Ia ditangkap di hotel Kalsa Indah Jalan Veteran nomor 1 Kabupaten Purwakarta, sekitar pukul 17.00 WIB. Pria yang diduga berhasil mengeruk uang hingga Rp6 triliun tersebut, merupakan pemilik Koperasi Langit Biru (KLB) yang semula bernama PT Trasindo Jaya Komara.

Salah satu kegiatan usahanya adalah pengelolaan daging dan kerja sama dengan 62 pemasok daging sapi. Sebelum berbentuk badan hukum, koperasi ini telah memutar uang dana nasabahnya sebesar Rp6 triliun. Pengelola menggunakan sistem arisan daging bermotif multilevel marketing dengan jumlah nasabah mencapai 125 ribu orang.

KLB gagal memenuhi kewajiban pada anggotanya berupa bonus keuntungan usaha pada Juni lalu. Sejak saat itu Jaya Komara menghilang kemudian dijadikan buron dan telah dicekal hingga akhirnya ditangkap.

BACA JUGA: