JAKARTA, GRESNEWS.COM - Untuk membuktikan maraknya mafia pemerasan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Bandara Soekarno-Hatta hari ini Migrant Care akan membawa sejumlah TKI korban pemerasan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka akan mendesak KPK untuk mengusut tuntas dalang dan oknum pemerasan di lingkungan Bandara.

Laporan Migrant Care tersebut menindaklanjuti inspeksi mendadak yang dilakukan KPK bersama Bareskrim Polri berbuntut panjang di Bandara Soeta beberapa waktu lalu. Namun dalam inspeksi mendadak itu polisi dan KPK hanya menjaring sejumlah oknum staf dan sopir taksi liar yang melakukan pemerasan terhadap para TKI dan belum menyentuh pada dalang aksi pemerasan.

Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah menyatakan akan membawa saksi yang merupakan TKI korban pemerasan oknum mafia di Bandara Soekarno-Hatta. Para korban tersebut menurut Anis, diharapkan dapat memberikan testimoni untuk membantu penyilidikan KPK dalam mengungkap siapa sebenarnya dalang dari mafia pemerasan tersebut.

"Mereka akan memberikan testimoni dalam pertemuan tersebut," kata Anis dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Selasa (5/8) malam.

Selain itu Anis mengatakan, pihaknya juga akan membawa dokumen untuk diserahkan kepada pimpinan KPK. Dokumen-dokumen tersebut menurutnya, merupakan hasil analisis Migrant Care terhadap nasib yang dialami para TKI. "Migran Care presentasikan data-data dan hasil kajian," tandasnya.

Pertemuan tersebut direncanakan dilakukan pada Rabu (6/8) pukul 14.00, bertempat di Gedung KPK, Jalan HR. Rasuna Said, Kuningan Jakarta.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebelumnya menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Migrant Care terkait kasus pemerasan terhadap TKI yang terungkap beberapa waktu lalu. Menurutnya, Migrant Care selaku lembaga pemerhati TKI dinilai mempunyai data yang akurat untuk mengungkap kasus tersebut.

"Kami menentukan jadwal ketemu Migrant Care, kan dia punya studi dan KPK juga punya studi. Yang menarik dari teman-teman Migrant Care akan membawa orang-orang yang pernah diperas, jadi ada testimoninya jadi akan lebih menarik lagi," ujar Bambang kepada wartawan di Kantornya, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Senin (4/8).

Bambang menambahkan, koordinasi dengan Migrant Care juga diperlukan untuk mengkaji peran BNP2TKI dalam kasus ini. Menurutnya, Migrant Care mempunyai kajian yang cukup lengkap tentang sepak terjang BNP2TKI terkait kasus pemerasan terhadap TKI.

"Dari kajian akan ada sidak-sidak selanjutnya, untuk melengkapi itu. Terus kita ambil agenda aksinya ini.

Pendiri Indonesian Corruption Watch (ICW) ini menambahkan, KPK juga akan menjalin kerjasama dengan Bareskrim Polri dan pihak berwenang lainnya untuk mengungkap kasus tersebut.

BACA JUGA: