JAKARTA, GRESNEWS.COM - Setelah ditinggal Johan Budi Sapto Prabowo yang naik menjadi Deputi Pencegahan dan kemudian sebagai Wakil Ketua sementara, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum mempunyai sosok pengganti untuk mengisi posisi Juru Bicara. KPK sendiri mengakui kosongnya posisi tersebut berpengaruh terhadap arus informasi kepada media massa dan tentunya masyarakat.

Pakar Komunikasi Universitas Indonesia Effendi Ghazali berpendapat sosok Juru Bicara sangat penting bagi KPK untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Effendi juga mengatakan lembaga antirasuah ini harus memilih sosok yang pas sebagai pengganti Johan Budi untuk mengisi posisi tersebut.

Menurut Effendi, ada empat hal penting memilih Juru Bicara. "Juru Bicara dalam kondisi normal berbeda dengan Juru Bicara dalam kondisi krisis," kata Effendi kepada Gresnews.com, Minggu (26/4).

Kemudian menurut Effendi, Juru Bicara yang nanti dipilih harus bisa menjelaskan kepada masyarakat perihal yang terjadi di dalam tubuh KPK. Sebab menurutnya, saat ini masyarakat masih belum mengetahui apa sebenarnya yang terjadi dalam internal lembaga antirasuah ini.

"Juru Bicara ketika orang beranggapan semua manajemen dalam KPK baik, berbeda ketika publik tidak sepenuhnya percaya pada manajemen dalam KPK," tandas Effendi.

Terlebih lagi, kata Effendi, ketika itu KPK didemo oleh pegawainya sendiri karena sebagai bentuk ketidakpercayaan kepada pimpinan. Untuk itu, pemilihan posisi tersebut dalam keadaan normal berbeda dengan kondisi seperti ini.

Effendi pun membandingkan sosok Juru Bicara di dua penegak hukum lainnya seperti Polri dan Kejaksaan Agung. "Mitra KPK seperti Polri dan Kejagung sudah punya humas yang makin matang, Polri misalnya punya banyak humas yang baik dan siap tampil bergiliran," imbuh Effendi.

Untuk itulah pria kelahiran Padang, Sumatera Barat, 46 tahun lalu ini menyatakan, sangat sulit bagi KPK untuk mencari sosok Juru Bicara yang bisa mengatasi hal itu. Menurut Effendi, saat ini KPK harus memperbaiki kredibilitasnya terlebih dahulu sebelum mencari seorang Juru Bicara.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha yang digadang-gadang menjadi calon Juru Bicara enggan menanggapi hal ini. Menurut Priharsa, selama ini ia hanya mengambil alih tugas sementara sebagai pemberi informasi kepada wartawan selepas ditinggal Johan Budi.

"Karena ketiadaan Juru Bicara, sekarang saya dituntut untuk menjalani sementara fungsi itu dalam kapasitas sebagai Kabag Pemberitaan. Itu aja yang coba saya jalani sebaik-baiknya," tutur Priharsa.

Priharsa, selama ini memang menjadi sosok yang menjadi pemberi informasi bagi wartawan. Segala pemberitaan mulai dari jadwal pemeriksaan, hingga informasi lain terkait lembaga antirasuah ini memang seperti dibebankan kepada Priharsa.

Sebelumnya, Ketua KPK sementara Taufiequrrahman Ruki mengakui kehilangan sosok yang bisa menangani segala bentuk informasi kepada masyarakat selepas ditinggal Johan Budi. Untuk itu, pihaknya akan segera mencari sosok untuk mengisi posisi tersebut.

"Memang sebaiknya posisi Juru Bicara segera kita isi, jujur saudara-saudara banyak sekali jabatan-jabatan struktural kita yang kosong," ujar Ruki.

BACA JUGA: