Membangun sebuah kota yang aman dan "layak anak" adalah impian semua kota di dunia. Tak terkecuali Jakarta yang saat ini tengah berusaha mewujudkan impian tersebut. Terlebih dengan meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia yang beberapa tahun terakhir ini nampak meningkat.

Impian tersebut  diwujudkan melalui membangun taman multifungsi di wilayah padat penduduk. Taman yang tersebut  bukan sembarang taman, tetapi memiliki fungsi beragam yang utamanya untuk pendidikan anak. Namanya Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Hingga saat ini, DKI telah memiliki sebanyak 6 RPTRA yang masing-masingnya terletak di Cideng, Cililitan, Pulogadung, Pulau Untung Jawa (Kepulauan Seribu), Gandaria Selatan, dan Kembangan Utara. Sebagian besar di antaranya telah diresmikan penggunaannya oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), sebagian lain oleh Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat.Sejauh ini di Jakarta sudah ada 4 RPTRA yang sudah diresmikan. Tinggal RPTRA yang di Pulau Seribu yang belum diresmikan.

Sepanjang tahun ini, dengan menggandeng 19 perusahaan Pemerintah DKI Jakarta menargetkan membangun 60 RPTRA di hampir seluruh wilayah Jakarta. Menurut Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, untuk lahan-lahan kosong lain yang tidak terpakai akan dibeli dan dijadikan RPTRA.

Target finalnya, Jakarta akan memiliki 306 taman di tahun 2017. Proses pembangunan RPTRA ini juga melibatkan masyarakat sekitar. Hingga  perawatan taman juga dilakukan oleh masyarakat di sekitar RPTRA dan dikoordinir oleh ibu-ibu PKK. Sederhananya, RPTRA memposisikan warga sebagai pemilik dan pengelola taman, bukan sekadar penikmat taman. (Edy Susanto/Gresnews.com)
 
 

BACA JUGA: