JAKARTA, GRESNEWS.COM - Partai Golkar akhirnya mampu membuat perdamaian atau islah meski bersifat sementara dalam rangka menghadapi Pemilikan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2015 ini. Meski sifatnya sementara, islah Partai Golkar ini mendapat sambutan baik dari Presiden Joko Widodo.

Jokowi mengatakan, dengan adanya islah, diharapkan Golkar bisa ikut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan dilaksanakan akhir tahun 2015 ini.

"Ya beliau menyambut baik tadi, bagi kami yang terpenting bagaimana teman-teman kader Golkar bisa ikut pemilu pilkada apapun jalannya, karena mereka aset nasional dan kami tidak ingin ada konflik horizontal, karena konflik Golkar ini. Karena itu akan mengganggu stabilitas politik dan ekonomi yang ada," kata Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) Ade Komarudin, di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (3/6) seperti dikutip setkab.go.id.

Ade mengaku kedatangannya bersama pendiri SOKSI Suhardiman adalah untuk mengundang Presiden Jokowi menghadiri acara penganugerahan sekaligus pelantikan Dewan Pimpinan Nasional Soksi kepada pendirinya yang akan dilaksanakan pada pekan pertama Agustus mendatang.

"Kami sampaikan juga pernyataan politik hasil musyawarah nasional, dalam rangka menjaga demokrasi di Indonesia, berlangsung terus secara konstitusional bahwa SOKSI mengawal pemerintahan ini sampai 2019. Itu pernyataan seluruh kader Dewan Pembina Soksi tingkat II dan Dewan Pimpinan se Indonesia di Musyawarah Nasional," kata Akom, panggilan akrab Ade Komarudin.

Akom tidak membantah jika dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi itu, pihaknya juga melaporkan perkembangan konflik yang terjadi di tubuh Partai Golkar. Ia menyebutkan, bahwa Soksi selalu berpatokan pada hukum.

"Bapak presiden menyampaikan itu akan disampaikan langsung kepada Pak Jusuf Kalla (JK), wakil presiden sekaligus mantan ketua umum golkar, mudah-mudahan saya kira ada solusi untuk hal itu," ungkap Ade Komarudin.

Dia menyebut, Presiden Jokowi juga menganggap bahwa dirinya adalah yang pas menjadi mediator bagi terlaksananya persatuan Partai Golkar.

BACA JUGA: