WASHINGTON - Facebook, Twitter dan Google telah memperingatkan pemerintahan Barrack Obama bahwa usulan merombak hukum privasi anak akan menghambat kemampuan Amerika untuk ´menyukai´ tweet dan berbagi informasi melalui jejaring sosial.

Selain mengurangi kemungkinan mendapatkan keuntungan dari berbagi informasi, ketiga perusahaan raksasa itu mengatakan, aturan baru tersebut akan menghalangi kebebasan berbicara.

Perusahaan Silicon Valley telah merespons secara tertulis rencana Komisi Perdagangan Federal (FTC) untuk memperbarui Perlindungan Hukum di dunia online untuk Anak, Act of 1998 atau COPPA, hukum yang dibuat sebelum mayoritas anak-anak di Amerika menggunakan smarthphone, aplikasi melacak lokasi dan tombol ´like´ yang kini sudah ada di mana-mana.

Mereka memprotes rencana untuk membuat lebih banyak perusahaan tunduk di bawah pengawasan FTC, termasuk Facebook, Digg, Twitter, Reddit dan Google+, yang telah memasang tombol ´plugins´ pada jutaan halaman untuk mempercepat akses pengguna.

Dalam komentar tertulisnya minggu lalu, Twitter mengatakan usulan tersebut tidak berguna sama sekali. Hanya membuat pemilik laman bertanggung jawab ketika rekan yang lain melakukan kesalahan, yang justru akan mempersempit ruang perusahaan untuk berjaringan dan mengarah pada upaya "menghapuskan hak kebebasan berekspresi."

Google mengatakan, aturan baru itu akan mengurangi kemampuan laman dan pelayanan kepada provider yang terikat dengan sumber daya anak dengan tujuan untuk kepentingan anak. Mereka menilai, COPPA tidak seharusnya menjadi rintangan bagi kemampuan anak-anak dalam mengakses sumber-sumber online yang berguna bagi pendidikan dan hiburan.

Tapi, Advokat Regulasi dan Kebijakan mengatakan, perusahaan internet harus bertanggung jawab lebih besar atas keuntungan yang mereka dapatkan dari pengunjung online.

"Faktanya adalah, ada informasi yang dikumpulkan dari anak secara langsung melalui website dan layanan online, dan pertanyaannya adalah, siapa yang harus bertanggung jawab," kata Phyllis Marcus, Pengacara Senior FTC. Sebab itu pula, FTC berencana memfinalisasi aturan baru tersebut pada akhir tahun ini.

Menurut hukum, perusahaan harus mendapat izin dari orang tua jika ingin mengumpulkan informasi dari anak berusia 12 tahun atau di bawahnya.

Facebook dan Twitter memang memasang batas usia minumum 13 tahun. Tapi Laporan Konsumen dua tahun lalu menunjukkan, setidaknya tujuh juta pengguna Facebook berada di bawah usia 13 tahun. Para pakar mengatakan, hal itu adalah masalah yang terjadi pada umumnya dan terjadi juga pada Twitter dan jejaring sosial lainnya.

Perusahaan mengklaim tidak memiliki sumber daya dan kemampuan untuk melacak semua pengguna layanan mereka di laman lainnya. Yang lainnya mengatakan, aturan itu harusnya juga merambah merek software seperti Apple´s iOS atau Google´s Android karena harus ikut bertanggungjawab atas praktik penggunaan ratusan hingga ribuan aplikasi yang dijalankan melalui smarthphone dan tablet.

independent.co.uk

BACA JUGA: