JAKARTA, GRESNEWS.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan akhirnya buka suara  soal surat intruksinya kepada Direksi PT Pertamina agar menyerahkan 100 persen saham PT Pertagas ke PT Perusahaan Gas Negara. Dahlan mengaku surat yang dilayangkan ke Pertamina itu hanyalah manuvernya untuk mengancam kedua perusahaan PGN dan PT Pertagas yang selama ini sering berselisih paham dan bersaing tidak sehat.

Akibat dari persaingan tidak sehat tersebut negara yang menjadi korban. Namun dengan adanya surat instruksi tersebut saat ini kedua perusahaan tersebut sudah saling mengalah dan mau bekerja sama. "Saya ancam dengan penggabungan itu dan ternyata mereka (Pertagas dan PGN) sudah baik sekarang. Jadi tidak ada urgensinya lagi," kata Dahlan, Jakarta, Senin (12/5).

Dahlan menjelaskan saat ini kedua perusahaan tersebut saling mengalah dalam pembangunan gas, misalnya pembangunan pipa gas dari Cirebon ke Semarang. Kedua perusahaan tersebut saling menyepakati siapa yang akan membangun pipa. "Kalau sebelumnya, kedua perusahaan tersebut saling bersaing sehingga berujung negara menjadi korban," tambah Dahlan.

Seringnya Dahlan  menggulirkan isu terkait perusahaan BUMN terbuka (tbk) ini. Telah menumbuhkan isu bahwa hal itu sengaja dilakukan Menteri BUMN ini dalam rangka memainkan harga saham di pasar modal. Namun Dahlan menepis tudingan tersebut. Dahlan mengatakan dirinya tidak memiliki saham di pasar modal. "Suruh buktikan ke saya. Saya tidak punya saham apa-apa," kata Dahlan.

Adanya surat intruksi Dahlan itu sebelumnya diungkapkan oleh Serikat Pekerja Pertamina Bersatu. Presiden Serikat Pekerja Pertamina Bersatu Ugan Gandar mengungkapkan telah menyaksikan surat intruksi yang dikirimkan Dahlan kepada Direksi PT Pertamina. Sejumlah direksi Pertamina mengaku kaget dengan intruksi tersebut, sebab perintah akuisisi PT Pertagas ke PGN sebelumnya tak pernah dibicarakan ke direksi PGN maupun Pertamina. Sementara Vice Presiden Corporate Communication PT PGN (Persero) Tbk (PGAS) Ridha Ababil juga sebelumnya mengaku tak mengetahui surat instruksi dan rencana pengambilalihan Pertagas menjadi anak usaha PGN.

Namun Ugan Gandar yang coba dikonfirmasi kembali untuk menanggapi soal surat ancaman Dahlan  ini. Hingga tulisan ini diturunkan belum ada jawaban.

BACA JUGA: