Jakarta - Kinerja ekspor Indonesia pada Februari 2012 tercatat sebesar US$15,65 miliar atau mengalami kenaikan hingga 8,54% bila dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Demikian juga bila dibandingkan pada Januari 2012, kinerja ekspor bulan Februari masih tetap mengalami kenaikan mencapai 0,49%.

Demikian hasil paparan Badan Pusat Statistik terhadap tren mengenai kondisi ekpor Indonesia. Menurut  Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin, peningkatan nilai ekspor dalam angka statistik yang diolah BPS menunjukan geliat ekonomi yang cukup membaik. 

"Ini ada gejala bagus," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dalam acara konferensi pers di kantor BPS, Jakarta, Senin (2/4)

Kenaikan ekspor itu berkat kontribusi dari ekspor migas naik 5,19% sebesar US$3,31 miliar dibandingkan Januari. Sementara kinerja ekspor non migas tercatat US$ 12,34 miliar atau mengalami penurunan sebesar 0,7% dibandingkan Januari 2012.

BPS juga mencatat selama dua bulan pertama 2012 yaitu Januari hingga Februari 2012 total ekspor Indonesia mencapai US$31,22 miliar atau naik 7,56% (yoy). Ekspor non migas tercatat selama Januari-Februari sebesar US$ 24,77 miliar atau naik 4,09% (yoy).

Berikut ini negara-negara tujuan ekspor Indonesia dengan pasar yang terbesar pada Februari, Jepang US$ 3,09 miliar, China US$ 2,94 miliar, AS US$ 2,4 miliar, US$ 34,02%, ASEAN US$ 5,11 miliar (20.64%) Uni Eropa 27 negara US$ 3,06 miliar (12,36%)

Sementara itu, Ekspor menurut sektor selama Januari hingga Februari 2012 ialah industri kontribusi 60,27% atau US$ 18,812 miliar, migas kontribusi 20,66% atau US$ 6,448 miliar, tambang kontribusi 16.45% US$ 5,136 miliar dan Pertanian kontribusi 2.62% atau US$ 818,7 juta.

"Ekspor kita ini kalau lihat ke belakang dari 2004-2011, Januari dan Februari memang trennya selalu turun kecuali tahun 2005," pungkas Suryamin.

BACA JUGA: