Jakarta - Hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Nepal khususnya di bidang perekonomian selama tiga tahun terakhir menunjukkan lonjakan yang cukup signifikan. Hal itu tercermin dari kenaikan neraca perdagangan bilateral dari US$35 juta menjadi US$113 juta.

"Guna lebih mendukung pengembangan kerja sama bilateral, dirasa perlunya merintis pembentukan perjanjian kerja sama bilateral. Khususnya di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, transportasi udara, pariwisata, dan sosial budaya," ungkap Duta Besar RI untuk Bangladesh merangkap Nepal, Zer Mirzal Zainuddin, saat bertemu Perdana Menteri Nepal Baburam Bhattarai, di Kathmandu, Nepal, seperti dikutip laman kemenlu.go.id.

Zer Mirzal mengatakan, tren pertumbuhan signifikan juga terjadi di sektor pariwisata yang mengalami kenaikan sebesar 300 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

PM Bhattarai mengungkapkan, pihaknya berkeinginan menggali semua potensi kerja sama antara kedua negara dengan meningkatkan hubungan kerja sama khususnya di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi. Menurut PM yang baru dilantik 29 Agustus 2011 itu, skala kerja sama kedua negara belum sepenuhnya digarap secara optimal sesuai potensi yang ada.

Zer Mirzal melanjutkan, sejumlah produk ekspor Indonesia ke Nepal antara lain minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), kertas, tisu, uang kertas hasil cetakan Perum Peruri, ban mobil, alas kaki, garmen, minyak pelumas, serta rokok kretek.

BACA JUGA: