Jakarta - Kinerja keuangan Bank DKI pada semester I tahun 2011 terus menunjukkan peningkatan dibandingkan sebelumnya. Hingga Juni ini, laba sebelum pajak yang diraih sebesar Rp 210 miliar, atau meningkat 26,09 persen dibanding periode yang sama di tahun 2010 yakni sebesar Rp 167 miliar. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono, Jumat (29/7).

Dijelaskan Eko, secara keseluruhan, aset Bank DKI meningkat dari Rp 16,47 triliun pada Juni 2010 menjadi Rp 18,11 triliun pada Juni tahun ini, atau tumbuh sebesar 9,96 persen. Sedangkan dari sisi pertumbuhan kredit, juga mengalami pertumbuhan sebesar Rp 2,07 triliun atau 28,03 persen dari 7,3 triliun per Juni 2010 menjadi Rp 9,36 trilliun dengan komposisi antara kredit konsumtif dan kredit produktif sebesar 57 persen berbanding 43 persen.

Untuk DPK, sambungnya, naik dari Rp 13,96 triliun per Juni 2010 menjadi Rp 14,22 triliun pada Juni 2011. Komposisi DPK Bank DKI dapat terjaga baik dan sehat dengan komposisi perbandingan dana Pemda dan Non Pemda mencapai 44,4 persen berbanding 55,6 persen. Porsi terbesar disumbangkan oleh dana deposito yang mencapai 43,39 persen dari total DPK atau senilai Rp 6,69 triliun pada Juni 2011 meningkat 11,23 persen dari perolehan 5,55 triliun pada Juni 2010.

Kemudian, disusul perolehan dana giro sebesar 38 persen dari total dana DPK atau senilai Rp 5,49 triliun yang menurun 12,09 persen dari perolehan Rp 6,25 triliun pada Juni 2010. Untuk tabungan, meningkat 17,93 persen dari Rp 2,17 triliun pada Juni 2010 menjadi sebesar Rp 2,56 triliun atau 17,99 persen dari total komposisi DPK.

Pertumbuhan kredit yang lebih tinggi daripada pertumbuhan DPK meningkatkan rasio LDR dari sebelumnya sebesar 52,21 persen pada Juni 2010 menjadi 65,35 persen pada Juni 2011. “Rasio LDR ini seharusnya bisa lebih tinggi lagi, mengingat adanya pipeline dengan kisaran Rp 2,3 triliun yang akan disalurkan untuk segmentasi komersial, yang belum dieksekusi untuk menjaga posisi CAR,” ujar Eko, Jumat (29/7), dikutip beritajakarta.com.

(rif)

BACA JUGA: