JAKARTA, GRESNEWS.COM - Komisi XI DPR RI  meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diminta untuk merealisasikan janji Presiden Joko Widodo untuk membeli kembali saham (buy back) PT Indosat Tbk. Janji tersebut disampaikan pada saat debat capres cawapres tahun lalu.

Anggota Komisi XI DPR RI Willgo Zainar mengatakan pemerintah sudah seharusnya membuktikan janji-janjinya pada saat kampanye tahun lalu. Menurutnya dengan cara membeli kembali saham Indosat, Indonesia akan menjadi bangsa yang terhormat.

Dia menambahkan jika pemerintah serius membeli kembali saham Indosat seluruh Fraksi Komisi XI DPR RI akan mendukung. Maka dari itu, pemerintah diminta segera mengeksekusi rencana pembelian kembali saham Indosat tersebut.

"Kami tunggu aksi pemerintah. Jangan hanya kampanye mengumbar buy back Indosat," kata Willgo, Jakarta, Jumat (30/1).

Namun menurut pengamat pasar modal dari KSK Financial Group David Cornelis pembelian kembali saham Indosat tidaklah penting dan tidak mendesak. David mengatakan lebih baik pemerintah membuat perusahaan baru, beli saham lain, bekerjasama dengan swasta atau memperkuat PT Telkom (Persero) Tbk. Apalagi kondisi Indosat saat ini sering mengalami kerugian.

"Jangan hanya ingin ´membeli atau menebus´ kesalahan masa lalu, sehingga terpikir untuk membeli saham Indosat, padahal tidak baik dan laik untuk saat ini," kata David kepada Gresnews.com.

Sementara itu, Tenaga Perbantuan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sahala Lumban Gaol mengatakan pemerintah bisa saja membeli kembali saham Indosat asal dengan harga wajar dan kondisi yang normal. Dia menuturkan saat ini pemerintah masih memiliki saham 14,2 persen saham seri A. Artinya pemerintah masih memiliki peluang untuk membeli kembali sahamnya.

Akan tetapi saat ini saham Indosat sudah dialihkan dari Singapore Technologies Telemedia (STT) ke Qatar. Menurutnya ketika saham Indosat sudah dialihkan ke pihak Qatar, apakah dalam pembelian kembali sahamnya langsung transfer saham dari Qatar ke Indonesia atau terdapat mekanisme lain.

Menurut Sahala pemerintah juga harus mengkaji kembali rencana pembelian saham di Indosat itu. Apakah pembelian Indosat sangat mendesak atau tidak karena dalam melakukan buy back pemerintah harus menyediakan dana yang sangat besar. Hal itu juga perlu kesepakatan harga antara Qatar dengan Indonesia.

"Ya semuanya kemungkinan bisa terjadi, asal harganya wajar dan kondisi perusahaan masih memungkinkan," kata Sahala.

BACA JUGA: