JAKARTA, GRESNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja kenegaraan sejak 22 Maret hingga 28 Maret ke Jepang dan China. Tujuan Jokowi untuk mempererat kerja sama bilateral dalam bidang investasi dan perdagangan. Namun kunjungan tersebut dipersoalkan lantaran Jokowi meninggalkan dua polemik besar di tanah air.

Peneliti dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng menilai kunjungan Jokowi ke Jepang berlangsung tepat di tengah-tengah dua polemik besar di tanah air yaitu rencana pengambilalihan 100 persen kepemilikan Blok Mahakam oleh Pertamina dan polemik pelanggaran pembangunan pengolah mineral alias smelter yang dicantumkan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara. Apalagi pertemuan tersebut melibatkan sejumlah pengusaha Jepang.

Pengusaha Jepang tersebut diantaranya CEO Hitachi, Daihatsu Motor Corp, IHI Corp, Inpex Itochu, J-Power, JX Nippon Oil and Energy, Marubeni, Nikkei Inc, Sumitomo Corp, Ajinomoto, Bank of Tokyo, Mitsubishi UFJ, Honda, JFE Steel, J-Trust, Mitsubishi Corp, NEC, Panasonic Corp, SMBC dan Sojic.

Dia menambahkan pemegang 50 persen saham Blok Mahakam yaitu Inpex. Kemudian Sumitomo Corp juga pemegang saham 25 persen saham di PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Lantas, Misubishi juga merupakan partner dari Freeport. Menurutnya, ketiga perusahaan Jepang tersebut tengah melakukan negosiasi dalam rangka menghindari kewajibannya sesuai kontrak dan UU Indonesia.

"Inilah yang harus dipertanyakan oleh publik karena berpotensi ´membegal´ konstitusi Indonesia untuk kepentingan pribadi orang-orang yang tengah berkuasa," kata Salamuddin, di Jakarta, Jumat (27/3).

Menanggapi hal itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menegaskan pemerintah mengarahkan untuk menyerahkan Blok Mahakam kepada Pertamina. Bahkan secara prinsip pada level Menteri Koordinator sudah memberikan arahan kepada Pertamina untuk segera mengelola secara penuh Blok Mahakam setelah kontrak berakhir.

Dia menuturkan pemerintah juga telah menyarankan kepada Pertamina untuk tetap menjaga produksi Blok Mahakam secara optimal. Kemudian, Pertamina juga bisa ikut masuk dalam masa transisi, agar dalam masa peralihannya berjalan dengan mulus. Hal itu dikarenakan Blok Mahakam menyumbang produksi migas nasional yang terbesar.

Saat ini produksi gas di Blok Mahakam mencapai 1.744 juta kaki kubik per hari (MMscfd) atau 103 persen dari ditargetkan dalam rencana kerja dan anggaran SKK Migas. Sedangkan produksi minyak dan kondensatnya mencapai 68.370 barel per hari, 109 persen dari target SKK Migas. "Pemerintah akan memfasilitasi dialog antara Pertamina dengan operator," kata Sudirman.

Di Jepang, Presiden Jokowi diagendakan mengunjungi Kaisar Akihito dan Perdana Menteri Shinzo Abe di Tokyo. Selanjutnya, Presiden Jokowi juga akan menjadi pembicara dalam forum bisnis yang dihadiri sekitar seribu pelaku usaha dan para CEO perusahaan untuk menekankan potensi ekonomi Indonesia.

Sedangkan di China, dalam kunjungan ke Beijing nanti, Presiden Jokowi akan bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang. Di sana, Presiden Jokowi juga akan mengadakan pertemuan dengan pelaku usaha dalam forum Boao yang digelar di Hainan. China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dalam sebelas tahun terakhir.

Badan Koordinasi Penanaman Modal optimistis kunjungan kerja Presiden Jokowi tersebut dapat mempromosikan investasi di Indonesia. Khususnya investor asal Cina yang rasio realisasi investasinya hanya 7 persen. "Kecenderungan dari sepuluh investor China, hanya satu yang benar-benar merealisasikan investasinya," kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan resminya kemarin. Namun Franky optimistis kunjungan Presiden Jokowi dapat meningkatkan minat investor China.

Franky merujuk pengalaman setelah Presiden Jokowi berkunjung ke China dan berbicara dalam Forum APEC, November 2014. Tercatat, ada lonjakan rencana investasi China senilai US$ 6,7 miliar sepanjang Januari-Februari 2015, jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar US$ 2,6 miliar.

BACA JUGA: