JAKARTA, GRESNEWS.COM - Jalan tol akses Tanjung Priok yang dibangun selama hampir 9 tahun akhirnya rampung. Sabtu (15/4) siang, Presiden Joko Widodo akhirnya berkesempatan untuk meresmikan ruas jalan sepanjang 11,4 kilometer ini. Dalam kesempatan itu, Jokowi berharap, akses jalan tol ini akan memberikan daya saing yang sangat baik pada kecepatan pelayanan, barang-barang dari, dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan utama, dimana sebelum disebarkan kepada pelabuhan-pelabuhan lain di seluruh Indonesia, semua jenis barang akan dikumpulkan di pelabuhan ini. "Maka, begitu di sini tidak lancar. Begitu di sini tidak cepat, semuanya juga akan menjadi lambat," kata Jokowi.

Oleh sebab itu, Jokowi menegaskan, dia bersyukur akhirnya jalan tol tersebut segera nanti bisa dioperasikan. Dengan adanya jalan tol akses ke Tanjung Priok ini, diharapkan kecepatan kontainer untuk masuk ke kapal, kecepatan kontainer untuk keluar dari Tanjung Priok betul-betul bisa dilayani dengan baik. Saya harapkan, agar jalan tol Akses Tanjung Priok ini nanti betul-betul dimanfaatkan dalam rangka competitiveness, dalam rangka daya saing produk-produk Indonesia," tegasnya.

Menurut Presiden, sebentar lagi, dalam waktu satu minggu ke depan akan datang kapal besar berbobot 10.000 TEUs (twenty foot equivalent unit--ukuran kontainer) yang akan mulai merapat ke Tanjung Priok. Ia menyebutkan, ini kapal besar pertama yang datang di Tanjung Priok, dan pemerintah akan menggunakan ini untuk pertama menurunkan biaya-biaya logistik. "Yang kedua mempercepat proses pengiriman barang atau kedatangan barang dari dan ke Indonesia," ujarnya.

Dengan kedatangan kapal itu nantinya, barang dari Tanjung Priok akan cepat masuk ke kapal, dan barang dari kapal cepat keluar dari Tanjung Priok. Dengan demikian, diharapkan semua kontainer nantinya tidak usah melakukan transhipment di Singapura.

"Semuanya bisa langsung ke pelabuhan-pelabuhan yang dituju karena memang di sini sudah bisa merapat kapal besar. Saya kira ini sudah berpuluh-puluh tahun begitu saya tahu itu kita cita-citakan. Dan Insya Allah nanti hari Minggu ya, hari Minggu depan itu akan ada sebuah kapal besar 10.000 TEUs yang akan merapat ke Tanjung Priok," janji Jokowi.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang mendampingi Presiden Jokowi menegaskan, pengoperasian jalan tol sepanjang 11,40 km ini, akan meningkatkan kapasitas jalan metropolitan Jakarta dan semakin memperkuat konektivitas dalam mengembangkan potensi ekonomi Indonesia.

Selain itu juga akan mengurangi waktu tempuh dan menurunkan biaya transportasi sebesar kurang lebih 30 persen, serta memperlancar perpindahan arus angkutan barang dari dan menuju Tanjung Priok sebagai pelabuhan container terbesar di tanah air. J

"Jalan tol ini telah dilengkapi oleh akses keluar masuk langsung dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok," ujar Basuki, dalam keterangan tertulisnya Sabtu (15/4).

Jalan tol akses Tanjung Priok merupakan bagian dari ruas Jalan Tol Lingkar Luar (JORR) yang memiliki total panjang 69,77 Km, dan merupakan bagian dari target pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 km hingga tahun 2019. Jalan tol ini juga merupakan Proyek Strategis Nasional yang tertuang dalam Perpres Nomor 3 Tahun 2016 di era Kabinet Kerja.

Jalan Tol Akses Tanjung Priok terdiri dari lima seksi yakni Seksi E-1 Rorotan-Cilincing (3,4 Km), E-2 Cilincing-Jampea (2,74 Km), E-2A Cilincing-Simpang Jampea (1,92 Km) dan NS Link Yos Sudarso-Simpang Jampea (2,24 Km) dan NS Direct Ramp (1,1 Km). Selain tersambung dengan JORR, Jalan Tol Akses Tanjung Priok juga tersambung dengan jalan tol dalam kota dengan biaya konstruksi sebesar Ro 4,1 triliun. Ruas tol ini dibangun dengan menggunakan struktur elevated slab. Pembangunan Jalan Tol Akses Tanjung Priok merupakan salah satu proyek bantuan luar negeri melalui kerjasama Pinjaman Pemerintah Jepang melalui JICA (Japan International Cooperation Agency).

Setelah diresmikan, ruas tol ini sementara akan dioperasikan tanpa tarif selama 1 (satu) bulan. Kementerian PUPR saat ini sedang melakukan proses penetapan operator dan penetapan tarif integrasi 2 (dua) ruas tol, yakni JORR dan Akses Tanjung Priok. Untuk sementara, pengoperasian Jalan Tol Akses Tanjung Priok akan dilaksanakan oleh PT Jasa Marga dan PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP).

ALOT DI PEMBEBASAN LAHAN - Sulitnya menyelesaikan pembangunan jalan tol akses pelabuhan Tanjung Priok ini, seperti disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya adalah karena alotnya pembebasan lahan. "Saya ingat sekali saat menjadi Gubernur, sudah berapa kali saya ngurusin yang namanya jalan tol ini karena masalah pembebasan lahan.
Saya ingat sekali, terakhir yang urusan pembebasan ada di pojok sana. Sehingga kita mundur, mundur hampir 2,5 tahun," ungkap Presiden.

Jokowi mengungkapkan setelah turun ke lapangan beberapa kali, masalah pembebasan lahan bisa diatasi. Menurutnya, masalah pembebasan lahan ini menjadi salah satu momok yang membuat proyek ini menjadi molor pengerjaannya. "Kita mundur mungkin hampir dua setengah tahun karena masalah pembebeasan lahan. Alhamdulillah setelah itu, turun ke lapangan beberapa kali, selesai," sambungnya.

Masalah selanjutnya adalah mengenai kesalahan struktur tiang penyangga jalan tol yang dibangun melayang ini. Hal ini juga menghambat penyelesaian proyek ini, karena harus mengganti setidaknya 69 tiang karena terindikasi retak dan tak sesuai spesifikasi yang ditentukan.

"Hati-hati, yang seperti ini saya ikutin terus. Ada 69 tiang kalau enggak keliru, yang harus diganti tiangnya yang benar. Sehingga juga baru bisa dimulai lagi. Mungkin kemunduran jalan tol ini jadi 5-6 tahun mundur," tandasnya.

Ia menyebutkan, Jalan Tol Akses Tanjung Priok ini, nantinya akan dilewati kurang lebih 3.600 truk kontainer setiap hari. Sebuah lalu lalang yang menurutnya sangat besar sekali. Oleh sebab itu, Presiden Jokowi meyakini ini akan memberikan daya saing yang sangat baik pada kecepatan pelayanan barang-barang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, tol ini nantinya akan terintegrasi dengan jalan tol lingkar luar Jakarta/Jakarta Outter Ring Road 1, sehingga akan ada perubahan tarif untuk tol JORR 1, menunggu penghitungan tarif integrasi selama sebulan ke depan. "Ini mau diintegrasikan dengan JORR, jadi saya kira tidak akan banyak berubah (tarif JORR 1). Ini sistem terbuka, jadi mungkin (tarifnya) mudah-mudahan sangat minimal sekali. Karena kita integrasikan, jadi terbuka, nanti bayarnya cuma sekali," kata Basuki.

Saat ini, Kementerian PUPR sendiri tengah melaksanakan proses pengadaan lahan pada Seksi W2 sepanjang 6 km yang akan menghubungkan jalan tol Akses Tanjung Priok dengan tol dalam kota dan ditargetkan akan rampung pada akhir tahun 2019 bila tidak ada kendala pembebasan tanah dan pembiayaan. "Namun demikian kita perlu memonitor hubungan antara pola transportasi dan tata guna lahan yang berubah dengan keberadaan ruas tol baru ini," tambahnya.

Jalan tol ini akan meningkatkan kapasitas jalan metropolitan Jakarta dan semakin memperkuat konektivitas dalam mengembangkan potensi ekonomi Indonesia, mengurangi waktu tempuh dan menurunkan biaya transportasi. Selain itu jalan tol yang dibangun dengan biaya konstruksi Rp4,1 triliun ini juga menjadi percontohan jalan tol ramah lingkungan yang dilengkapi dengan sound barrier, terutama yang berada disamping Rumah Sakit Koja sehingga tidak mengganggu ketenangan aktivitas rumah sakit. (dtc)

BACA JUGA: