JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengeluarkan izin impor daging beku sebanyak 1.000 ton kepada Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk memenuhi permintaan konsumen selama bulan puasa dan lebaran 2015. Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri, Kemendag, Partogi Pangaribuan, izin impor kategori secondary cut ini berlaku sementara untuk Juni hingga 31 Agustus 2015.

Izin berupa penugasan tersebut, lanjutnya sejalan dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 41 Tahun 2015, yang memperbolehkan Bulog mengimpor kebutuhan logistik dalam kondisi tertentu, seperti Puasa, Lebaran dan Natal.

"Izin tersebut berupa penugasan kepada Bulog yang tidak diberikan kepada importir umum," tutur Partogi di Gedung Kemendag, Jalan M. Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Selasa (16/6).

Menurutnya, daging potongan yang diimpor Bulog akan dijual ke pasar-pasar tradisional guna stabilisasi harga daging dengan tidak mematok harga jual. Alasannya, impor daging sapi yang dilakukan Bulog bukan komersial, sehingga bisa menjaga harga agar tetap terjangkau konsumen pada saat puasa dan Lebaran. Termasuk untuk  menjaga keberlanjutan usaha peternak sapi dalam negeri.

Berbeda, kata dia, dengan importir umum yang murni mencari keuntungan. Seperti izin impor sapi bakalan dan sapi siap potong asal Australia untuk Kuartal II 2015 yang masing-masing mencapai 250.000 ekor dan 29.000 ekor.

Dijelaskannya, izin impor sapi bakalan diberikan kepada 43 perusahaan penggemukan sapi (feed lotter), dan sapi siap potong diberikan kepada kepada 26 importir.

"Dari jumlah izin yang diberikan itu, diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama Puasa dan Lebaran," jelas Partogi.

Pada awal tahun ini, Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan kebutuhan daging sapi 2015 mencapai 639.000 ton atau setara sapi 3,25 juta ekor sapi. Kebutuhan daging tersebut di penuhi dari pasokan impor dari Australia dan Selandia Baru sebesar 239.000 ton setara dengan 1.1 juta ekor sapi dan pasokan dari sapi local sebanyak 400.000 ton atau 2,15 juta ekor sapi.

Selama ini pasokan sapi lokal masih mengandalkan dari peternakan sapi rakyat dengan populasi 14,2 juta ekor, yang umumnya memiliki 2- 4 ekor sapi di daerah sentral sapi, Bali NTT, NTB, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Lampung. Sementara rata-rata harga daging sapi secara nasional saat ini mencapai Rp100.000 per kilo gramnya.

BACA JUGA: