GADIS remaja tewas karena diduga mengalami keracunan gas karbon monoksida. Tidak hanya itu, tiga anggota keluarganya kritis di rumah sakit dalam suatu insiden di sebuah lokasi perkemahan, di Shropshire, Inggris.

Paramedis yang dipanggil ke lokasi kejadian gagal menyelamatkan nyawa korban. Setelah dilakukan upaya CPR, gadis itu dinyatakan meinggal di tempat kejadian. Sementara, tiga korban lainnya yang masih kritis segera dilarikan ke Rumah Sakit Shreswsbury.

Juru bicara West Midlands Ambulance menyatakan, "Kru tiba di lokasi kemping dan langsung memberikan CPR untuk mengatasi serangan jantung yang dialami si gadis. Tim paramedis melanjutkan upaya resusitasi guna memacu kerja jantungnya. Sayangnya, segala upaya yang dilakukan tetap tak dapat menyelamatkannya dan dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian," ucapnya.

Sedangkan bocah lelaki yang diperkirakan berusia 11 tahun, juga diduga mengalami keracunan gas yang biasa disebut CO. "Paramedis dan dokter mulai memberikan terapi oksigen. Kondisinya makin kritis sehingga anak itu kemudian diterbangkan ke Royal Shrewsbury Hospital untuk mendapatkan perawatan gawat darurat. Perlakuan serupa juga diberikan kepada dua pasien lainnya," imbuh juru bicara tersebut.

Salah seorang peserta kemping menemukan mereka dalam kondisi tak sadar dan langsung membunyikan alarm tanda bahaya. "Seorang dokter yang juga tinggal di area perkemahan itu melakukan pertolongan CPR pada gadis itu," kata pengelola areal perkemahan, Deborah Wright.

Sayangnya, belum diketahui penyebab gas beracun itu bisa terhirup oleh keluarga malang tersebut. Polisi juga belum dapat memberikan keterangan terinci mengenai kasus tersebut. "Kami belum bisa memberikan keterangan terkait insiden itu. Saat ini, kerabat terdekat korban telah dihubungi," ucap juru bicara kantor polisi di West Mercia.

"Kami hanya dapat mengkonfirmasi bahwa insiden ini akan diselidiki. Sejauh ini belum ada kecurigaan dalam kasus ini, tapi ini baru tahap awal penyelidikan," imbuh Inspektur Gavin Kinrade, dikutip Daily Mail.

Kasus Adesagi
Belum lama ini, kasus dugaan keracunan gas CO juga sempat menggemparkan publik di tanah air. Pasalnya, korban meninggal adalah seorang desainer kondang Ade Chandra Kirana Sagi dan temannya Randi Yana Putra. Keduanya ditemukan sudah tak bernyawa dalam kondisi bugil di kamar mandi di sebuah rumah di belakang Gedung Sate, Jl Cimandiri 28 A, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 1 Januari 2012 silam.

Adesagi dikenal sebagai desainer muda yang karya-karyanya kerap jadi langganan para artis. Sedangkan temannya, Randi merupakan mantan model.

Berkaca dari kasus Adesagi, ternyata gas CO diam-diam sudah menjadi ancaman yang serius bagi nyawa manusia ketika berada di dalam rumah.

Sesuai data Consumer Product Safety Commission Amerika Serikat, rata-rata 170 orang tewas setiap tahun karena keracunan gas CO dari pembangkaran tungku, pemanas air dan pemanas ruangan, generator portabel, perapian, dan arang yang dibakar di area tertutup di dalam rumah.

Anda tentu mengetahui bahayanya jika CO sampai terhirup oleh manusia. Pada kadar rendah, gas ini dapat menimbulkan sesak napas dan pucat. Sedangkan dengan kadar yang lebih tinggi bisa menyebabkan pingsan, dan pada kadar lebih dari 1.000 ppm maka bisa menimbulkan kematian. Dibalik ancaman bahayanya, gas inipun sukar untuk dideteksi. Pasalnya, karbon monoksida atau biasa disebut CO, adalah gas yang tak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak merangsang.

Sebenarnya, bagaimana cara kerja CO sehingga mengancam keselamatan jiwa manusia? Gas ini dapat membentuk senyawa dengan hemoglobin (Hb) di dalam tubuh manusia berupa HbCO, dan ini merupakan racun bagi darah. Hb sulit melepas CO, sehingga tubuh bahkan otak akan mengalami kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen dalam darah inilah yang akan menyebabkan terjadinya sesak napas, pingsan, atau bahkan kematian.

Sumber keberadaan gas CO ini adalah pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar minyak bumi. Salah satunya adalah pembakaran bensin, di mana pada pembakaran yang terjadi di mesin motor, dapat menghasilkan pembakaran tidak sempurna.

Selain akibat pembakaran tidak sempurna bensin, gas CO juga dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna yang terjadi pada proses industri, pembakaran sampah, pembakaran hutan dan lain-lain. Namun, penyebab utama banyaknya gas CO di udara adalah pembakaran tidak sempurna dari bensin, yang mencapai 59%.

BACA JUGA: