Jakarta - Semangat belajar Siska Permata Dewi (16), siswi SMPN 215, Kembangan, Jakarta Barat, patut mendapat acungan jempol. Ya, meski dokter telah menyatakan dirinya terkena sakit usus buntu, namun ia tetap nekat mengikuti Ujian Nasional (UN) SMP yang hari ini serentak digelar dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Dengan diantar orang tuanya, ia datang ke sekolah. Namun, kondisi fisiknya yang lemah membuatnya tak kuat menaiki lantai tiga tempat UN dilaksanakan. Karena iba melihat kondisinya, akhirnya pihak sekolah terpaksa menempatkannya di ruang komputer yang berada di lantai satu dengan diawasi pengawas cadangan.

Kepala SMPN 215, Saeful Bahri, mengungkapkan pihaknya saat mengetahui Siksa terkena penyakit usus buntu, memberikan penjelasan pada Siska dan orang tuanya agar menunda UN. Tapi, Siska tidak mau menunda dan tetap nekat ikut UN. “Demi kenyamanan Siska kami menempatkannya di ruang komputer,” ujar Saeful,” Senin (23/4).

Diikuti 298 siswa
Saeful menyebutkan, siswa SMPN 215 yang tercatat sebagai peserta UN sebanyak 300 siswa. Namun, hanya 298 siswa yang ikut UN, karena satu siswa sakit terserang DBD dan satu siswa lainnya meninggal akibat kecelakaan lalulintas menjelang pelaksanaan UN.

Kasudin Pendidikan Dasar (Dikdas) Jakarta Barat, Delly Indirayati menjelaskan, peserta UN di Jakarta Barat mencapai 27.807 siswa, dengan incian 24.718 siswa SMP dan 3.089 siswa MTS. Dari jumlah tersebut, sebanyak 31 siswa tidak hadir.

“Ketidakhadiran siswa tersebut dengan berbagai alasan. Ada yang sakit dan ada juga yang tanpa keterangan,” ungkap Delly seperti dilansir beritajakarta.com.

Namun, bagi siswa yang tidak dapat mengikuti UN tersebut, pihaknya tetap memberikan kesempatan untuk ikut UN susulan seminggu setelah UN dilaksanakan.

BACA JUGA: